Brosur

Senin, 26 Oktober 2015


BROSUR

Definisi Brosur

Brosur adalah sebuah media publikasi yang dikeluarkan oleh sebuah organisasi (umumnya adalah perusahaan) dalam bentuk cetakan (kertas) yang didalamnya berisi informasi mengenai suatu produk, layanan atau program yang ditujukan untuk pasar tertentu atau orang tertentu yang dibagi-bagikan secara cuma-cuma (gratis) untuk memperkenalkan produk, layanan dan program tersebut. 

Definisi brosur lainnya adalah definisi yang dikeluarkan atau disampaikan oleh UNESCO. Definisi brosur dari UNESCO adalah sebuah terbitan tidak berkala (tidak diterbitkan secara reguler) yang tidak dijilid keras, lengkap (dalam satu kali penerbitan), yang memiliki halaman paling tidak 5 halaman tetapi tidak lebih banyak dari 48 halaman, itu diluar perhitungan sampul yang ada.

Definisi brosur lainnya adalah definisi yang dikeluarkan atau disampaikan oleh KBBI, KBBI itu sendiri adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Definisi brosur menurut KBBI adalah selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat, tetapi lengkap tentang suatu perusahaan atau organisasi. Maksudnya adalah informasi mengenai produk, layanan atau program suatu perusahaan atau organisasi.

Ciri-ciri Brosur

Layaknya sesuatu yang lainnya, brosur juga memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan media publikasi lainnya, dan inilah beberapa ciri dari sebuah brosur:
  • Umumnya memiliki pesan yang sifatnya tunggal.
  • Tujuannya memberikan informasi, membujuk dan mengajarkan masyarakat.
  • Hanya sekali diterbitkan (tidak reguler).
  • Harus bisa menarik dan mengambil perhatian masyarakat umum.
  • Distribusinya sendiri artinya perusahaan tersebut yang membagikannya.
  • Umumnya dibuat secara jelas dengan desain yang menarik.
Contoh Brosur




Gangguan dan Penyakit Kulit



GANGGUAN DAN PENYAKIT KULIT
Penyakit kulit merupakan penyakit infeksi umum yang dapat terjadi pada segala usia. Penyebab dari gangguan kulit antara lain karena alergi, virus, iklim, lingkungan tempat tinggal, serta kebiasaan hidup yang kurang sehat. Macam-macam penyakit pada kulit antara lain :
1.        Kanker Kulit

Kanker kulit adalah sejenis kanker yang lebih sering menyerang orang dengan pigmen kulit putih. Namun hal ini tentu saja tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit kanker kulit tidak akan menyerang orang dengan kulit gelap. Hal ini karena kanker kulit pada dasarnya disebabkan oleh bahaya sinar UV yang memapar kulit. Orang berkulit putih cenderung lebih berisiko sebab mereka memiliki pigmen pelindung dari sinar UV yang jauh lebih sedikit ketimbang orang berkulit hitam.
Ciri-ciri kanker kulit yang pertama adalah adanya tumor atau tompel atau benjolan yang dapat terlihat dari luar. Inilah yang menyebabkan kanker kulit cenderung memiliki risiko kematian paling sedikit, sebab ciri-cirinya bisa dikenali dengan mudah, sehingga pertolongan medis pun bisa dilakukan lebih cepat. Selain itu, kulit juga merupakan organ yang letaknya paling jauh dari organ vital utama manusia, sehingga kemungkinan penyebarannya membutuhkan waktu yang lebih lama.
Jenis benjolan pada gejala kanker kulit merupakan tanda-tanda adanya kemungkinan kanker kulit stadium awal. Bila Anda menemukan sebuah benjolan tidak wajar, artinya tiba-tiba muncul dan belum pernah dirasakan sebelumnya, maka perhatikanlah beberapa hal berikut:
a.       Bentuk benjolan yang kurang beraturan atau asimetris. Sehingga antara bentuk bagian kiri dan kanannya terlihat berbeda.
b.      Adanya batas pinggiran benjolan yang terlihat tidak rata dan cenderung memiliki tekstur yang kasar.
c.       Benjolan memiliki warna yang tidak rata atau bergradasi, misalnya warna gelap di tengah dan warna cokelat muda di bagian pinggir hingga batas tepinya.
d.      Besar diameter benjolan yang tidak wajar, bandingkan dengan diameter sebuah pensil.
e.      Bentuknya yang berubah-ubah jika diamati secara teliti. Untuk membuktikan hal ini Anda bisa mengambil foto benjolan atau tompel pada hari pertama Anda mengetahuinya. Kemudian lakukan pengambilan foto pada minggu berikutnya, amati apakah ada perubahan bentuk, warna, atau bahkan ukuran.
Sementara ciri-ciri kanker kulit yang lain adalah dengan adanya benjolan yang terasa gatal atau bahkan sakit jika disentuh. Amati juga bila terdapat luka kecil pada kulit yang terus mengeluarkan darah sehingga cenderung tidak sembuh. Hal ini bisa jadi adalah gejala kanker kulit.

2.        Lupus Eritematosus Sistemik

Lupus merupakan penyakit yang terkait dengan kekebalan tubuh manusia. Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit autoimune. Penyakit terjadi apabila terjadi anomali pada sistem dan kerja sel pertahanan tubuh manusia. Sel pertahanan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari masuknya kuman atau gangguan eksternal lainnya justeru menyerang tubuh pemiliknya. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit mematikan pada jenis Eritematosus Sistemik (SLE) atau yang juga disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE) dalam bahasa Inggiris. Lupus jenis ini lebih dikenal dan sering digunakan untuk menyederhanakanpenyebutan dan pemahaman tentang penyakit ini di kalangan umum. Selain jenis tersebut, terdapat beberapa jenis penyakit lupus lainnya, seperti neonatal (lupus yang terjadi pada bayi), dan; drug inducted lupus (lupus yang disebabkan oleh penggunaan obat).
Gejala pengidap lupus akan mengalami serangan dari sel antibodi dari dalam tubuh sendiri. Pada bentuk yang sistemik (SLE), serangan lupus juga dapat memengaruhi organ dalam manusia yang vital, seperti ginjal dan hati. Lupus ini dinilai paling berbahaya dibandingkan dengan jenis lainnya. Lupus neonatal pada bayi biasanya akan hilang pada selang waktu tertentu. Sementara lupus yang imbul akibat penggunaan obat akan hilang saat reaksi obat hilang dari tubuh.
Lupus lebih banyak diderita wanita daripada pria dengan perbandingan 9:1, karena faktor hormonal dan biasanya menjangkiti wanita muda. Penyakit ini suka menyaru, sehingga seringkali dokter menyangka penyakit lainnya, tetapi yang tersering adalah adanya nyeri sendi. Saat ini tes untuk menentukan positip atau negatip atas lupus telah ada di banyak laboratorium klinik.
Penyebab penyakit lupus ditengari dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu internal tubuh manusia dan lingkungan. Secara umum, faktor penyebab pasti timbulnya penyakit lupus belum diketahui.
-       Faktor internal
Faktor internal disebabkan oleh faktor genetika yang menyebabkan adanya kecenderungan anomali pada sistem antibodi yang menyerang bagian-bagian jaringan tubuh. Karena itu, penyakit lupus sering diidentikkan dengan penyakit turunan. Fakta menunjukkan bahwa penyakit lupus akan lebih beresiko diidap oleh orang dari beberapa ras, seperti Ras Amerika Afrika, Latin, Ras Asia Pasifik.
-       Faktor eksternal
Penyebab eksternal lupus terkait erat dengan gaya hidup dan kondisi manusia. Faktor eksternal berarti serangkaian atau satuan penyebab yang merangsang reaksi zat antibodi yang akhirnya menyerang jaringan tubuh. Beberapa penyebab eksternal lupus, antara lain:
·      Stress berlebihan.
·      Penggunaan obat antibiotik seperti amoxilin, ampicilin.
·      Sinar ultraviolet matahari, sinar ultraviolet dari lampu,
·      Obat-obatan berbahan dasar sulfa seperti Bactrim dan septra, silsoxazole, tolbutamide.


3.        Campak (Rubeola atau Campak Merah)

Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini akan memunculkan ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang lebih serius. Gejala campak mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Gejala awal campak adalah demam, pilek, bersin, badan terasa lesu, sakit kepala, nafsu makan menurun drastis dan radang mata. Gejala campak yang biasanya muncul adalah :
·      Mata merah.
·      Mata menjadi sensitif terhadap cahaya.
·      Gejala menyerupai pilek seperti radang tenggorokan, hidung beringus atau tersumbat.
·      Mengalami demam.
·      Bercak putih keabu-abuan pada mulut dan tenggorokan.
Bercak atau ruam berwarna merah-kecokelatan akan muncul di kulit setelah beberapa hari kemudian. Urutan kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala,  kemudian ke leher. Pada akhirnya ruam akan menyebar ke seluruh tubuh. Diagnosis campak bisa dilakukan dengan melihat gejala-gejala yang muncul. Tapi untuk memastikan diagnosis campak, sampel air liur diambil untuk tes. Telah tersedia vaksin untuk mencegah penyakit ini. Vaksin untuk campak termasuk dalam bagian dari vaksin MMR (campak, gondongan, campak Jerman).
Penyebaran virus campak. Bagi penderita campak, virus campak ada di dalam percikan cairan yang dikeluarkan saat mereka bersin dan batuk. Virus campak akan menulari siapa pun yang menghirup percikan cairan ini. Virus campak bisa bertahan di permukaan selama beberapa jam, akibatnya, virus ini bisa bertahan menempel pada benda-benda. Saat kita menyentuh benda yang sudah terkena percikan virus campak, lalu menempelkan tangan ke hidung atau mulut, kita bisa ikut terinfeksi. Campak lebih sering menimpa anak-anak berusia di bawah lima tahun. Tapi pada dasarnya semua orang bisa terinfeksi virus ini, terutama yang belum pernah terkena campak atau yang belum mendapat vaksinasi campak.
Untuk mempercepat proses pemulihan, terdapat beberapa hal yang bisa membantu:
·      Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
·      Banyak istirahat dan hindari sinar matahari selama mata masi sensitif terhadap cahaya.
·      Minum obat penurun demam, dan obat pereda sakit serta nyeri. Tapi jauhkan aspirin jika anak Anda di bawah usia 16 tahun.
Komplikasi dari campak bisa sangat berbahaya. Meski jumlah penderita komplikasi campak cukup sedikit, penyakit ini harus tetap diwaspadai. Contoh komplikasi akibat campak adalah radang pada telinga, bronkitis, infeksi paru-paru (pneumonia) dan infeksi otak (ensefalitis). Kelompok orang yang berisiko mengalami komplikasi adalah:
·      Bayi di bawah usia satu tahun.
·      Anak-anak dengan kondisi kesehatan buruk.
·      Orang dengan penyakit kronis.
·      Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.


4.        Jerawat

Jerawat merupakan suatu kondisi di mana pori-pori kulit mengalami penyumbatan dan akhirnya menimbulkan kantung yang berisi nanah dan meradang. Jerawat merupakan suatuh penyakit pada kulit yang dialami sebagian besar kalangan remaja dan penderitanya semakin meningkat. Seorang peneliti yang bernama Kligmann berpendapat, “Tidak seorang pun manusia di dunia ini se-masa hidupnya tidak pernah mengalami yang namanya jerawat pada kulitnya. Kemungkinan penyebab utama jerawat adalah disebabkan adanya perubahan hormonal yang merangsang kelenjar minyak di kulit. Selain itu perubahan hormonal yang menjadi pemicu masalah jerawat yaitu menstruasi, masa kehamilan, penggunaan pil KB dan timbulnya stres. Beberapa penyebab timbulnya jerawat :
a.       Produksi minyak berlebihan :
Timbulnya jerawat bukan hanya karena masalah kurang bersihnya muka seseorang. Berlebihannya produksi kelenjar minyak pada tubuh bisa menjadi salah satu pemicu timbulnya jerawat. Sebab dengan banyaknya produksi minyak akan menyebabkan tersumbatnya saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Nah masalah kelebihan minyak ini menjadi masalah yang sering kali dialami para penderita jerawat.
b.      Sel-sel kulit mati :
Pada umumnya, jerawat disebabkan oleh kelebihan kelenjar minyak sebab sering kali diproduksi hormon androgen. Jerawat timbul karena kelenjar minyak yang berlebih dan pada akhirnya bercampur dengan sel-sel kulit mati. Pada saat terjadinya pencampuran inilah akan memicu timbulnya masalah jerawat. Campuran tersebut membentuk penyumbatan yang akan berbintik hitam atau putih. Jerawat bukan hanya menyerang bagian wajah saja, namun pada anggota tubuh lainnya dapat terkena masalah jerawat, seperti pada punggung, dada, dan leher.
c.       Penggunaan kosmetik :
Selain masalah diatas, terjadinya jerawat terkadang di sebabkan adanya penggunaan kosmetik yang kurang bersih pada saat membersihkannya. Bekas foundation yang terdapat pada bedak dapat menyebabkan sisa-sisa bedak yang masih menempel diwajah menyumbat pori-pori yang berakhir dengan jerawat.
d.      Obat-obatan :
Para pengguna obat kortikosteroid, baik obat oral (obat yang minum) maupun obat topical (obat yang di oles) yang memberikan efek samping turunnya daya tahan tubuh juga dapat meningkatkan besarnya potensi untuk timbulnya masalah jerawat, sebab adanya aktivitas bakteri patogen pada wajah akan meningkat dengan turunnya imun pada tubuh kita.
e.       Telepon Genggam :
Masalah satu ini bisa jadi sering kali diabaikan para penggunanya, Sebab para permukaan Hp bisa jadi tempat bersarangnnya bakteri penyebab jerawat. Untuk mencegahnya timbulnya masalah jerawat yang disebabkan karena telpon genggam wajib untuk anda bersihkan permukaan telepon dengan rutin menggunakan cairan alkohol, dan kalau bisa setiap kali menelpon jangan menempelkan permukaan telpon dengan wajah anda.
f.       Terjadinya Stres :
Pada masalah terakhir ini bukan menjadi salah satu penyebab jerawat yang berdampak langsung, Namun dengan terjadinya stres, tubuh akan memproduksi beberapa hormon tertentu yang berakhir timbulnya jerawat. Bukan banyak itu saja, stres dapat membuat seseorang mempunyai pola makan yang semakin banyak mengkonsumsi makanan yang manis serta berlemak, sebagai “pelarian” ketika stres melanda.
Beberapa Jenis Jerawat Yang Sering Dialami :
1)      Komedo : Komedo adalah penyumbatan pada pori-pori kulit, biasanya terdapat disekitar daerah hidung. Penyumbatan tersebut bias berupa penyumbatan terbuka atau tertutup. Komedo yang terbuka atau biasa disebut dengan kata blackhead, merupakan penyumbatan yang menyebabkan pori-pori terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Komedo yang tertutup atau biasa disebut dengan kata whitehead merupakan kulit yang tumbuh di atas pori-pori sehingga menyebabkan sumbatan yang berbentuk sepeti tonjolan putih kecil. Penyebab komedo biasanya diakibatkan oleh sel-sel kulit mati dan sekresi minyak oleh kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit.
2)      Jerawat Biasa : Jenis jerawat ini mudah dikenal, tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan. Terjadi karena pori-pori yang tersumbat terinfeksi oleh bakteri jenis propionibacterium acne. Bakteri ini biasanya hidup di saluran kelenjar sebaceous yang tersumbat, yaitu di daerah tempat beradanya asam lemak pada kantung kelenjar sebaceous yang tersembunyi di dalam pori-pori kulit. Diberi nama propionibacterium karena mampu memproduksi asam propionik (propionic acid). Bakteri ini merupakan jenis anaerobik sehingga dapat hidup tanpa butuh oksigen, dan mempunyai ciri-ciri aerotolerant yang menimbulkan iritasi pada daerah sekitarnya. Bakteri yang menginfeksi bisa dari waslap, kuas make up, jari tangan, juga telepon. Stres, hormon dan udara yang lembap, bisa memperbesar kemungkinan terbentuknya jerawat.
3)      Jerawat Batu : Jerawat batu adalah bentuk paling parah dari acne vulgaris. Jerawat jenis ini sering berkembang pada wajah dan/atau area lain dari tubuh. Jerawat batu atau secara ilmiah disebut cystic acne, memiliki tekstur seperti benjolan yang berisi cairan di bawah permukaan kulit. Jerawat ini bisa sangat menyakitkan dan bahkan menyisakan bekas luka yang dalam.
Cara Menghilangkan Jerawat :
- Minum air putih yang banyak
- Makan buah dan sayuran
- Jauhi makanan berlemak
- Menggunakan lidah buaya
- Menggunakan madu
- Menggunakan bawang putih
- Menggunakan papaya
- Menggunakan tomat
- Menggunakan laser
5.        Hemangioma

Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 satu tahun (5-10%). Biasanya Hemangioma sudah nampak sejak bayi dilahirkan (30%) atau muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%). Hemangioma muncul di setiap tempat pada permukaan tubuh, seperti : kepala, leher, muka, kaki atau dada. Umumnya hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar kasus hemangioma dapat hilang setelah kelahiran.
Hemangioma infantil adalah neoplasma vaskuler jinak yang memiliki perjalanan klinis karakteristik ditandai dengan proliferasi awal dan diikuti dengan involusi spontan. Selama fase proliferatif pada periode neonatal atau awal masa bayi, proliferasi sel endotel cepat membagi bertanggung jawab untuk pembesaran hemangioma kekanak-kanakan. Akhirnya, fase involusional terjadi, dimana hemangioma infantil kebanyakan klinis diselesaikan pada usia 9 tahun.
Hemangioma adalah tumor yang paling umum dari masa bayi, dan hemangioma paling infantil secara medis tidak signifikan. Kadang-kadang hemangioma anak-anak mungkin menimpa pada struktur vital, memborok, berdarah, menyebabkan output tinggi gagal jantung atau kelainan struktural yang signifikan atau cacat. Jarang, hemangioma infantil kulit dapat dikaitkan dengan satu atau lebih kelainan kongenital yang mendasari.
Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas. Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon, tumor necrosis factor–beta, dan transforming growth factor–beta berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma. Klasifikasi :
·      Hemangioma Kapiler
·      Hemangioma Kavernosum
·      Hemangioma Campuran
Hampir pada seluruh kasus, diagnosis dapat ditegakkan secara ekslusif berdasarkan pemeriksaan fisis dan riwayat penyakit. Namun, beberapa jenis hemangioma dapat disalahartikan sebagai malformasi vaskular atau jenis tumor lain, sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang sebagai berikut :
·      USG
·      MRI
·      CT scan
·      Foto polos
·      Biopsi kulit
Pengobatan :
a.       Edukasi dan Observasi
Perjalanan alamiah penyakit ini munculnya cepat setelah bayi lahir dan menetap hingga usia balita, antara usia 5-7 tahun. Hemangiomainfantil dengan ukuran yang kecil sebaiknya dilakukan observasi saja khususnya pada fase proliferasi dan fase involusi. Setelah sembuh, kulit akan tampak normal atau hanya mengalami kecacatan yang minimal. Orang tua pasien perlu diberikan penjelasan mengenai penyakit dan perjalanan klinisnya sehingga tidak terjadi kecemasan. Memotivasi orangtua pasien untuk memeriksakan secara berkala untuk follow-up perkembangan hemangioma infantil perlu dilakukan. Pemeriksaan yanglebih sering perlu dilakukan apabila lesi besar, mengalami ulserasi,multipel, atau terletak pada struktur anatomi yang vital.
Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun.
b.      Terapi Kortikosteroid
Hemangioma infantil yang sensitif akan memperlihatkan respon terapi pada beberapa hari pemberian kortikosteroid. Jika tidak ada responyang berupa memudarnya warna, menjadi lembut, atau berkurangnya pertumbuhan maka terapi harus dihentikan. Jika respon terapi tampak,maka dosis dan durasi pemberian kortikosteroid dipertahankan sesuaidengan lokasi dan maturitas hemangioma infantil. Terapi kortikosteroiddapat diberikan dalam bentuk :
-          Kortikosteroid topical, beberapa penelitian melaporkan bahwagolongan superpotensial efektif untuk pengobatan hemangiomasuperfisialis dengan ukuran relatif kecil.
-          Kortikosteroid injeksi pada lesi. Triamcinolone 10-20 mg/mL dengan dosis maksimal 5 mg/kgBB dapat diberikan padahemangioma yang meluas dengan cepat dan menimbulkankomplikasi berupa ulserasi.
-          Kortikosteroid sistemik, merupakan terapi lini pertama untuk hemangioma infantil yang besar, destruktif, atau mengancam jiwa.Prednison dapat diberikan dengan dosis 2 mg/kgBB/hari pada pagihari selama 4 – 6 minggu. Selanjutnya dilakukan tapering dosisselama beberapa bulan.
c.       Recombinant Interferon Alfa-2a
Recombinant interferon alpha-2a(IFN) merupakan agen baru untuk terapi hemangioma infantil yang besar dan mengancam nyawa. Pemberian IFN tidak boleh di kombinasikan dengan kortikosteroid. Bila INF akan diberikan, perlu secepatnya dilakukan tappering off dosis kortikosteroid.Mekanisme kerja IFN akan mempercepat timbulnya fase involusi padahemangioma infantil. Indikasi terapi antara lain:
-     Tidak respon kortikosteroid
-     Kontraindikasi pemberian kortikosteroid jangka panjang
-     Komplikasi pada pemberian kortikosteroid
-     Penolakan dari orang tua dengan penggunaan terapi kortikosteroid.
d.      Terapi Bedah
Tindakan bedah yang dapat dilakukan adalah operasi eksisi, terutama pada hemangioma infantil yang tidak mengalami involusi komplet, hemangioma infantil yang memberi pengaruh kosmetik pada wajah,hemangioma infantil yang berlokasi pada region periorbita, hidung, mulut,saluran nafas bagian atas, kanal telinga, dan hemangioma infantil yang mengancam jiwa anak.
Indikasi : Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya dalam beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar. b. Hemangioma raksasa dengan trombositopenia. c. Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6-7 tahun.
e.       Terapi Radiasi
Terapi ini masih kontroversial, meskipun sampai saat ini masih sering dilakukan. Komplikasi yang terjadi dapat berupa kerusakan epipisis, mamae, gonade, kulit, lensa mata, dan glandula tiroid. Komplikasi berupa karsinoma dan sarkoma pernah dilaporkan.
Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah banyak ditinggalkan karena :
-       Penyinaran berakibat kurang baik pada anak-anak yang pertumbuhan tulangnya masih sangat aktif
-       Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka waktu lama
-       Menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan.
6.        Herpes Labialis (Cold Sores)

Herpes labialis atau cold sores adalah infeksi yang di tandai dengan timbulnya luka yang disertai dengan rasa nyeri pada bibir atau bagian lain dari mulut, di sebabkan oleh virus Herpes Simplex tipe 1 ( HSV-1).  Tanda dan Gejala Herpes Labialis, umumnya muncul dalam 4 tahap, yaitu :
v  Tahap 1 : ada rasa geli, gatal atau sensasi terbakar di sekitar bibir atau hidung selama 1-2 hari. Ada yang disertai demam juga pembengkakan kelenjar getah bening di leher   dan ada yang tidak.
v  Tahap 2 : muncul titik-titik berisi air, dalam bentuk tunggal atau berderet seperti tandan, seringkali disertai rasa nyeri.
v  Tahap 3 : titik-titik berisi air akan pecah membentuk luka yang basah. Pada tahap ini virus akan mudah sekali menular pada orang.
v  Tahap 4 : luka mulai mengering dan sembuh. Biasanya dari munculnya tahap 1 sampai tahap 4 membutuhkan waktu selama 2-3 minggu.
Ketika penyakit ini sembuh, virus Herpes simplex tidaklah musnah tetapi bersembunyi di sel-sel saraf, menjauh dari sistem kekebalan, sehingga pada kondisi tertentu virus ini dapat muncul kembali ke permukaan kulit dan menyebabkan infeksi ulang. Infeksi ulangan biasanya dipicu oleh :
-       Sengatan matahari pada bibir
-       Demam
-       Flu/pilek
-       Cuaca dingin
-       Alergi makanan
-       Cedera di mulut
-       Pengobatan gigi
-       Stress
-       Terlalu lelah
Pada sebagian besar penderita, infeksi ulangan Herpes Simplex tipe-1 mungkin hanya menimbulkan sedikit gangguan nyeri, tetapi hal ini bisa berakibat fatal pada :
o  Penderita kelainan sistem kekebalan (misalnya AIDS)
o  Penderita yang menjalani kemoterapi
o  Penderita yang menjalani terapi penyinaran
o  Penderita yang menjalani pencangkokan sumsum tulang
Pada orang-orang tersebut, luka terbuka di mulut yang berukuran besar bisa mengganggu makan dan penyebaran virus ke otak bisa berakibat fatal.
7.        Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang mengenai kulit, ditandai dengan sisik yang berlapis berwarna keperakan, disertai dengan penebalan warna kemerahan dan rasa gatal atau perih. Bila sisik ini dilepaskan maka akan timbul bintik perdarahan di kulit dibawahnya.
Psoriasis sering timbul di kuku, dimulai dari bintik putih pada kuku sampai ke penebalan kuku, juga mengenai kulit kepala (skalp) ditandai dengan sisik besar dan penebalan dengan warna kemerahan yang akan melewati batas rambut. Selain itu penyakit ini sering mengenai siku dan lutut, walaupun dapat juga mengenai wajah, lipat lutut dan siku, genitalia, telapak tangan dan kaki, sesuai tingkat keparahannya penyakit ini bisa meluas keseluruh tubuh (eritroderma) yang akan menimbulkan kegawatan dan dapat mengancam jiwa.
Psoriasis dibagi kedalam beberapa bagian, yaitu :
a.     Psoriasis Vulgaris
b.    Psoriatik Eritroderma
c.     Psoriasis Pustular
d.    Psoriasis Gutata
e.     Fleksural Psoriasis
Faktor-faktor yang dapat memicu psoriasis diantaranya adalah :
-       Trauma fisik (Koebner Phenomenon), akibat gesekan atau garukan.
-       Infeksi  : infeksi streptokokus dapat menyebabkan psoriasis gutata
-       Stress : faktor lain yang memicu timbulnya psoriasis yaitu stress, insidensi nya sebanyak 40% dan lebih tinggi lagi pada anak-anak.
-       Obat : obat-obatan yang dapat memicu timbulnya psoriasis yaitu glukokortikoid, lithium, obat antimalaria, dan B blocker.
8.        Rosacea

Rosacea terjadi akibat adanya peradangan pada kulit atau pembuluh darah. Rosacea biasanya berwarna kemerahan. Pada 2010, penderita rosacea diperkirakan sekitar 45 juta orang di seluruh dunia mengalami penyakit kulit ini. Kebanyakan orang sering tidak sadar sedang mengalami penyakit rosacea ini sebab mereka menduga wajah mereka memerah disebabkan sensitif terhadap matahari, yang jika dibiarkan akan sembuh dengan sendirinya, sehingga menyembukan rosacea bukan sesuatu keharusan. Rosacea juga diyakini sebagai warisan genetik. Selain itu juga disebabkan adanya bakteri kulit, kerusakan akibat sinar matahari dan stres. Rosacea lebih terjadi pada seseorang yang memiliki jenis kulit sensitif dan tipis (contoh: orang Inggris, Irlandia dan Eropa Timur), dan jarang terjadi pada seseorang yang berkulit gelap seperti orang dari ras Mediterania, Hispanik dan Asia. Berikut ini merupakan gejala atau tanda rosacea, pencegahan rosacea serta bagaimana menyembuhkan rosacea. Adapun gejala-gejala atau tanda rosacea adalah sebagai berikut :
·      Flushing atau persistent redness. Kemerahan pada wajah. Kemerahan yang tidak segera menghilang, biasanya terlihat saat tersenyum, mengerutkan kening, atau menyipitkan mata.
·      Benjolan dan jerawat. Benjolan atau jerawat pada kulit, baik kecil dan padat (papula) atau penuh nanah (pustula). Atau mungkin lebih mirip dengan jerawat komedo. Hal ini biasanya disebut jerawat rosacea.
·      Terlihatnya pembuluh darah. Terlihatnya garis merah atau pembuluh darah (telangiectasia) samara-samar di wajah disebabkan oleh pembesaran pembuluh darah.
·      Iritasi mata. Banyak orang menderita iritasi mata akibat rosacea disebut rosacea okular.
·      Penampilan kulit wajah kering. Kulit wajah kasar dan terlihat kering.
·      Plak. Bercak-bercak merah dapat terjadi pada kulit yang terkena.
·      Pembengkakan – Edema adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebutkan pembengkakan wajah.
·      Penebalan Kulit – Kulit dapat menebal dengan pori-pori yang besar yang disebut rhinophyma.
Pencegahan rosacea dapat dilakukan dengan melakukan beberapa perawatan kulit yang benar dan gaya hidup yang sehat, seperti:
·      Menjaga kebersihan kulit Anda. Bersihkan dengan lembut beberapa kali sehari. Gunakan pembersih yang lembut dan menghindari pembersih muka yang kasar sehingga dapat menyebabkan iritasi kulit Anda.
·      Pakailah tabir surya yang lembut, jika Anda ragu dengan suatu produk, gunakan tabir surya yang diformulasikan untuk bayi, saat Anda pergi. Matahari dapat memperburuk kondisi Anda.
·      Cobalah selalu menjaga kelembaban kulit Anda. Tinggal di lingkungan yang ber-AC pada yang panas, maka semprotkan wajah Anda dengan air dingin. Minum air putih minimal satu hari 8 gelas. Gunakan pelembab yang alami sesuai dengan jenis kulit Anda.
·      Jangan mengkonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas, untuk menghindari uap panas dapat membuat iritasi pada wajah Anda.
·      Hindari sauna, mandi uap dan kolam air panas serta facial steam.
·      Evaluasi program diet Anda. Makanan tertentu dapat memperparah kondisi. Mulai membuat buku harian makanan, menuliskan apa yang Anda makan dan bagaimana wajah Anda bereaksi terhadap makanan tersebut. Mengurangi makanan pemicu dapat membantu menyembukan rosacea.
Seseorang dapat menyembuhkan rosacea dengan menggunakan obat-obatan konvensional atau menggunakan pengobatan alami. Namun menyembuhkan dengan menggunakan pengobatan konvensional hanya mampu menyembuhkan gejala atau tanda rosacea saja bukan penyebab dasarnya. Obat-obatan konvensional biasanya mengandung bahan-bahan seperti benzil alkohol, sodium hidroksida, asam laktat, propilen glikol. Sedangakan pengobatan dengan menggunakan bahan alami dapat menyembuhkan rosacea secara efektif, diantaranya sebagai berikut:
·      Evening primrose oil – memiliki kandungan asam gamma-linolenat (GLA) yang cukup tinggi. GLA adalah asam lemak penting yang menyebabkan kesehatan alami yang diproduksi oleh tubuh. Evening primrose oil mengurangi peradangan, merangsang sintesis protein, perbaikan dan memperbaiki kondisi kulit kering bersisik.
·      Flax seed oil, mengandung banyak omega-3 asam lemak esensial. Hal ini dapat memperbaiki kondisi kulit dan kuku dan mengurangi peradangan sel, juga membantu untuk meningkatkan kesehatan selular dan memberikan keseimbangan hormon.
·      Minyak borage, kaya asam gamma linolenat (GLA), lemak yang “baik” memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Minyak borage telah terbukti dapat mengurangi peradangan kulit, kekeringan, scaliness dan gatal-gatal.
·      Seng, membantu tubuh anda untuk menyembuhkan. Hal ini diperlukan untuk pertumbuhan yang tepat dari rambut, kulit, dan kuku. Ini adalah nutrisi yang paling penting bagi sistem kekebalan tubuh yang sehat.
·      Lidah buaya, membantu untuk melembabkan dan meremajakan kulit serta dapat membantu membuat kulit lebih halus, tampak lebih muda, dan mengurangi keriput. Selain itu dapat mengurangi rasa sakit.
·      Chamomile, minyak ini dapat menembus lapisan-lapisan epidermis untuk meringankan peradangan dan menstimulasi regenerasi sel sehat. Ini adalah bagian yang sangat penting dari pengobatan alami untuk rosacea.
9.        Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic)

Seborrheic Dermatitis adalah penyakit kulit yang menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala atau disebut juga ketombe dan sering menimpa orang yang memiliki kulit dan rambut berminyak. Penyakit ini juga dapat menjangkiti area tubuh selain kepala, seperti: wajah, dada bagian atas, dan punggung.
Penyakit ini tidak selalu menandakan kurangnya kebersihan pribadi pada penderitanya, mengingat gejalanya cenderung kambuh-sembuh maka pengobatannya-pun bersifat jangka panjang dan rutin. Perlu diingat Seborrheic Dermatitis bukan penyakit menular, bila ini dialami oleh bayi atau anak-anak disebut juga Cradle cap.
Setidaknya ada tiga hal yang turut menciptakan kehadiran Seborrheic Dermatitis, yaitu keberadaan jamur malassezia yang berkembang pada permukaan kulit berminyak, reaksi peradangan yang berkaitan dengan psoriasis (penyakit autoimun yang menyerang kulit), dan pengaruh pergantian musim atau cuaca.
Gejala Seborrheic Dermatitis. Bila Anda merasa gatal, muncul serpihan kulit atau ketombe yang menimbulkan kerak berwarna putih-keperakan hingga kuning-keemasan pada area yang meradang, dan kulit disekitarnya berwarna merah muda ini merupakan ciri utama dari Seborrheic Dermatitis. Rasa gatal yang menyengat ini terdapat pada kulit kepala. Pada kelopak mata juga dapat timbul pengerasan lapisan kulit yang disebut Blepharitis. Hubungi dokter jika beragam cara yang Anda coba tidak dapat menghentikan tumbuhnya ketombe atau bahkan rasa gatal dan serpihan ketombe semakin parah.
Pengobatan Seborrheic Dermatitis. Untuk mengatasi gangguan ketombe ada beberapa cara yang tentu harus Anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis, misalnya: penggunaan salep, krim, atau sampo yang memiliki kandungan kortikosteroid. Hanya saja kandungan tersebut tidak dapat digunakan dalam jangka panjang, karena dapat menyebabkan penipisan kulit dan timbul bekas berupa garis-garis. Namun tidak hanya sampo dengan kandungan zat tersebut saja yang mampu mengatasi ketombe, sampo yang memiliki kandungan anti jamurhttps://www.deherba.com/components/com_jvcl/assets/images/signal.gif seperti Ketoconazole juga cukup membantu. Selain itu obat inhibitor kalsineurin yang berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh juga digunakan sebagai alternatif terakhir, karena dicurigai dapat menimbulkan kanker. Untuk pertolongan pertama tahap lanjutan dapat dilakukan dengan menggunakan krim anti-bakteri Metronidazole, sekali atau dua kali pakai dan lihat perkembangan sebelum melanjutkan pemakaiannya. Beberapa orang juga menerapkan metode terapi cahaya yang disertai dengan obat-obatan. Sekali lagi, artikel ini hanya menyajikan informasi dan tidak mempromosikan produk kesehatan manapun, sekalipun itu tertera dalam artikel ini.
Untuk menjegahnya, dengan cara Menjaga kondisi kepala dan rambut tetap bersih adalah hal utama guna mengontrol perkembangan ketombe. Untuk dapat mencegah terjadinya kambuh-sembuh dari serangan jamur Malassezia, Anda perlu mendapatkan sinar matahari yang cukup dan penggunaan sampo yang tepat (sesuai dengan penyebab ketombe). Tentu saja tanpa kehadiran ketombe, Anda dapat lebih percaya diri.
10.    Hives / Urticaria (Gatal Alergi)

Urtikaria (dikenal juga dengan “hives, gatal-gatal, kaligata, atau biduran”) adalah kondisi kelainan kulit berupa reaksi vaskular terhadap bermacam-macam sebab, biasanya disebabkan oleh suatu reaksi alergi, yang mempunyai ciri-ciri berupa kulit kemerahan (eritema) dengan sedikit oedem atau penonjolan (elevasi) kulit berbatas tegas yang timbul secara cepat setelah dicetuskan oleh faktor presipitasi dan menghilang perlahan-lahan.
Meskipun pada umumnya penyebab urtikaria diketahui karena rekasi alergi terhadap alergen tertentu, tetapi pada kondisi lain dimana tidak diketahui penyebabnya secara signifikan, maka dikenal istilah urtikaria idiopatik. Urtikaria adalah gangguan dermatologi yang paling sering terlihat di UGD. Eritema berbatas tegas dan edema yang melibatkan dermis dan epidermis yang sangat gatal. Urtikaria dapat bersifat akut (berlangsung kurang dari 6 minggu) atau kronis (lebih dari 6 minggu). Berbagai macam varian urtikaria antara lain imunoglobulin E akut (IgE)-dimediasi urtikaria, kimia-induced urticaria (non-IgE-mediated), vaskulitis urtikaria, urtikaria autoimun, urtikaria kolinergik, urtikaria dingin, mastositosis, Muckle-Wells syndrome, dan banyak lainnya.
Urtikaria mungkin memiliki kemiripan dengan berbagai penyakit kulit lain yang serupa dalam penampilan antara lain pruritus termasuk dermatitis atopik (eksim), erupsi obat makulopapular, dermatitis kontak, gigitan serangga, eritema multiforme, pityriasis rosea, dan lainnya biasanya. Namun, dokter yang berpengalaman mampu membedakan ini dari urtikaria karena penampilannya yang khas (lihat gambar).
Sejumlah faktor, baik imunologi dan nonimunologik, dapat terlibat dalam patogenesis terjadinya urtikaria. Urtikaria dihasilkan dari pelepasan histamin dari jaringan sel mast dan dari sirkulasi basofil. Faktor-faktor nonimunologik yang dapat melepaskan histamin dari sel tersebut meliputi bahan-bahan kimia, beberapa obat-obatan (termasuk morfin dan kodein), makan makanan laut seperti lobster, kerang, dan makanan-makanan lain, toksin bakteri, serta agen fisik. Mekanisme imunologik kemungkinan terlibat lebih sering pada urtikaria akut daripada urtikaria kronik. Mekanisme yang paling sering adalah reaksi hipersensitivitas tipe I yang distimulasi oleh antigen polivalen yang mempertemukan dua molekul Ig E spesifik yang mengikat sel mast atau permukaan basofil.
Diduga penyebab urtikaria bermacam-macam, diantaranya : obat, makanan, gigitan/ sengatan serangga, bahkan foto sensitizer, inhalan, kontaktan, trauma fisik, infeksi, dan investasi parasit, psikis, genetik, dan penyakit sistemik.
a.    Obat
Bermacam- macam obat dapat menimbulkan urtikaria, baik secara imunologik maupun nonimunologik. Hampir semua obat sistemik menimbulkan urtikaria secara imunologik tipe I atau II. Contohnya ialah obat-obat golongan penisilin, sulfonamid, analgesik, pencahar, hormon, dan diuretik. Ada pula obat yang secara nonimunologik langsung merangsang sel mast untuk melepaskan histamin, misalnya kodein, opium, dan zat kontras. Aspirin menimbulkan urtikaria karena menghambat sintesis prostaglandin dari asam arakidonat.
b.    Makanan
Peranan makanan ternyata lebih penting pada urtikaria yang akut, umumnya akibat reaksi imunologik. Makanan berupa protein atau bahan lain yang dicampurkan ke dalamnya seperti zat warna, penyedap rasa, atau bahan pengawet, sering menimbulkan urtikaria alergika. Contoh makanan yang sering menimbulkan urtikaria ialah, telur, ikan, kacang, udang, cokelat, tomat, arbei, babi, keju, bawang, dan semangka. Bahan yang dicampurkan seperti asam nitrat,asam benzoat, ragi, salisilat, dan penisilin. CHAMPION 1969 melaporkan +-2% urtikaria kronik disebabkan sensitisasi terhadap makanan.
c.    Gigitan/sengatan serangga
Gigitan/sengat serangga dapat menyebabkan urtikaria setempat, agaknya hal ini lebih banyak diperantarai oleh IgE (tipe I) dan tipe seluler (tipe IV). Tetapi venom dan toksin bakteri, biasanya dapat pula mengaktifkan komplemen. Nyamuk, kepinding, dan serangga lainnya, menimbulkan urtika bentuk papular di sekitar tempat gigitan, biasanya sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari, minggu, atau bulan.
d.   Bahan fotosensitizer
Bahan semacam ini, misalnya griseofulvin, fenotiazin, sulfonamid, bahan kosmetik, dan sabun germisida sering menimbulkan urtikaria.
e.    Inhalan
Inhalan berupa serbuk sari bunga (polen), spora jamur, debu, bulu binatang, dan aerosol, umumnya lebih mudah menimbulkan urtikaria alergik (tipe I). Reaksi ini sering dijumpai pada penderita atopi dan disertai gangguan napas.
f.     Kontaktan
Kontaktan yang sering menimbulkan urtikaria ialah kuku binatang, serbuk tekstil, air liur binatang, tumbuhan, buah, bahan kimia, misalnya insect repellent (penangkis serangga), dan bahan kosmetik. Keadaan ini disebabkan bahan tersebut menembus kulit dan menimbulkan urtikaria.
g.    Trauma fisik
Trauma fisik dapat diakibatkan oleh faktor dingin, yakni berenang atau memegang benda dingin. Faktor panas misalnya sinar matahari, sinar UV, radiasi, dan panas pembakaran. Faktor tekanan yaitu goresan, pakaian ketat, ikat pinggang, air yang menetes atau semprotan air, vibrasi, dan tekanan berulang-ulang contohnya pijat, keringat, benda berat, demam, dan emosi menyebabkan urtikaria fisik baik secara imunologik maupun nonimunologik.
h.    Infeksi dan infestasi
Bermacam-macam infeksi dapat menimbulkan urtikaria, misalnya infeksi bakteri, virus, jamur, maupun infestasi parasit. Infeksi oleh bakteri, contohnya pada infeksi tonsil, infeksi gigi, dan sinusitis. Masih merupakan pertanyaan, apakah urtikaria timbul karena toksin bakteri atau oleh sensitisasi. Infeksi virus hepatitis, mononukleosis, dan infeksi virus Cosackie pernah dilaporkan sebagai penyebab. Infeksi jamur kandida dan dermatofit sering dilaporkan sebagai penyebab urtikaria. Infeksi cacing pita, cacing tambang, cacing gelang juga Schistosoma atau Echinococcus dapat menyebabkan urtikaria.
i.      Psikis
Tekanan jiwa dapat memacu sel mast atau langsung menyebabkan peningkatan permeabilitas dan vasodilatasi kapilar. Ternyata hampir 11,5% penderita urtikaria menunjukkan gangguan psikis.
j.      Genetik
k.    Penyakit sistemik Beberapa penyakit kolagen dan keganasan dapat menimbulkan urtikaria, reaksi lebih sering disebabkan reaksi kompleks antigen-antibodi. Penyakit vesiko-bulosa, misalnya pemfigus dan dermatitis herpetiformis Duhring, sering menimbulkan urtikaria. Beberapa penyakit sistemik dapat mengalami urtikaria antara lain limfoma, hipertiroid, hepatitis, urtikaria pigmentosa, artritis pada demam reumatik, dan artritis reumatoid juvenilis.


11.    Vitiligo

Vitiligo merupakan penyakit yang menyebabkan terbentuknya bercak-bercak putih pada kulit. Penyakit ini dapat terjadi pada segala usia, tapi umumnya sebelum pengidap berusia 20 tahun.
Perkembangan vitiligo sulit diprediksi karena umumnya berbeda-beda pada tiap penderita. Ada yang mengalami penyebaran bercak dengan cepat dan ada yang lambat. Sebagian besar penderitanya kehilangan pigmen kulit secara perlahan-lahan pada hampir seluruh permukaan kulit.
Gejala dan Perkembangan Vitiligo. Penyakit jangka panjang ini dapat menyerang semua kulit tubuh. Beberapa bagian tubuh yang rentan terserang vitiligo adalah permukaan yang paling sering terpajan sinar matahari seperti tangan, kaki, wajah, bibir, serta leher. Vitiligo juga dapat menyerang akar rambut dan menyebabkan tumbuhnya uban pada rambut, bulu mata, alis, dan jenggot. Gejala utama yang paling menonjol adalah munculnya bercak-bercak yang awalnya berwarna lebih muda dari kulit normal dan kemudian berubah menjadi putih. Bercak-bercak tersebut biasanya permanen dan lebih rentan terbakar sinar matahari. Walau tidak menyebabkan iritasi atau ruam, bercak-bercak tersebut terkadang terasa gatal. Vitiligo juga terbagi ke dalam dua kategori, yaitu vitiligo menyeluruh yang menyerang kedua sisi tubuh dan vitiligo yang hanya terjadi pada bagian-bagian tertentu atau salah satu sisi tubuh saja. Jenis yang paling umum adalah vitiligo menyeluruh dengan jumlah pengidap yang diperkirakan sekitar 90 persen.
Penyebab dan Faktor Risiko Vitiligo. Walau tidak menular dan tidak mengancam jiwa, penyakit ini dapat memengaruhi penampilan serta kepercayaan diri pengidapnya. Vitiligo terjadi ketika kulit tidak memproduksi melanin secara memadai. Melanin adalah senyawa yang menentukan warna kulit dan melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari. Penyebab di balik kekurangan melanin tersebut belum diketahui secara pasti. Tetapi para pakar menduga penyakit ini berhubungan dengan beberapa faktor risiko.
·       Faktor keturunan. Sekitar 1 dari 5 pengidap vitiligo memiliki anggota keluarga dengan penyakit yang sama.
·       Mengidap penyakit autoimun lain, misalnya hipertiroidisme, diabetes atau penyakit Addison.
·       Stres.
·       Mengalami kerusakan kulit, misalnya akibat terbakar matahari.
·       Terpajan senyawa kimia tertentu.
Proses Diagnosis Vitiligo. Diagnosis penyakit ini umumnya melalui pemeriksaan fisik oleh dokter. Jika menduga Anda mengidap vitiligo, dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan keluarga, serta durasi gejala vitiligo yang Anda alami. Untuk memastikan diagnosis, ada beberapa jenis pemeriksaan mendetail yang biasanya akan dianjurkan. Salah satunya adalah pemeriksaan kulit menggunakan lampu ultraviolet. Tes ini berfungsi menghapus kemungkinan adanya penyakit kulit lain, misalnya dermatitis. Tes darah mungkin dianjurkan untuk memeriksa kemungkinan adanya kondisi autoimun lain, misalnya diabetes atau penyakit Addison. Tes darah juga dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi kelenjar tiroid guna memeriksa kemungkinan adanya hipertiroidisme.
Langkah Penanganan Vitiligo. Langkah penanganan utama yang dapat Anda lakukan adalah dengan memaksimalisasi perlindungan kulit dari sinar matahari. Meski tidak bisa disembuhkan, penanganan yang tepat dapat memperlambat perkembangan vitiligo serta memperbaiki penampilan kulit pengidap.
Kulit pengidap vitiligo kekurangan senyawa melanin yang berfungsi melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Karena itu, gunakanlah tabir surya dengan SPF 30 atau lebih agar tidak mudah terbakar matahari serta terhindar dari kerusakan.
Anda juga dapat menggunakan krim ‘kamuflase’ kulit untuk mengatasinya. Krim tahan air ini berfungsi menyamarkan bercak-bercak vitiligo. Alternatif lainnya adalah produk kosmetik seperti losion penggelap warna kulit atau yang lebih dikenal dengan tanning lotion.
Selain melindungi kulit dan menyamarkan bercak, vitiligo juga dapat ditangani dengan langkah-langkah medis.
Langkah penanganan medis umumnya memiliki efek samping yang dapat memengaruhi kesehatan Anda. Karena itu, dokter cenderung menganjurkan penanganan vitiligo dengan produk perawatan tubuh dan kosmetik secara maksimal sebelum memutuskan langkah penanganan lain.
-       Obat oles
Beberapa jenis obat oles yang digunakan untuk menangani vitiligo adalah kortikosteroid, pimecrolimus atau tacrolimus, dan losion depigmentasi.
Krim atau salep kortikosteroid dianjurkan oleh dokter untuk pengidap vitiligo yang hanya memiliki bercak-bercak pada sebagian kecil tubuhnya. Salep ini bukan untuk digunakan pada wajah. Pengidap vitiligo yang sedang hamil juga sebaiknya menghindari obat ini. Kortikosteroid memiliki efek samping yang signifikan, seperti kulit yang menipis sehingga pembuluh darah terlihat dan muncul guratan pada kulit (stretch mark). Karena itu, obat ini umumnya tidak digunakan sebagai penanganan jangka panjang dan dokter akan memantau kondisi pengidap secara teratur selama menggunakan obat ini. Obat oles lain yang dapat menjadi alternatif adalah pimecrolimus atau tacrolimus. Keduanya merupakan obat yang biasa digunakan untuk mengobati eksim. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat obat-obat ini di antaranya kulit menjadi lebih sensitif terhadap cahaya matahari, muncul sensasi terbakar atau sakit, serta wajah memerah dan iritasi kulit ketika Anda mengonsumsi minuman keras. Jika mengidap vitiligo dengan bercak-bercak putih di sebagian besar tubuh, Anda dapat menjalani depigmentasi. Proses ini dilakukan dengan mengoleskan losion yang akan melunturkan pigmen kulit yang normal sehingga warnanya menjadi serupa dengan bercak vitiligo. Obat oles yang digunakan adalah losion mengandung hydroquinone yang dapat mencegah kembalinya pigmen kulit. Sayangnya, depigmentasi kulit yang dijalani akan bersifat permanen sehingga kulit Anda tidak memiliki perlindungan alami dari sinar matahari lagi. Selain itu, hydroquinone juga berpotensi menyebabkan kulit terasa gatal, perih, serta kemerahan.
-       Analog vitamin D
Penggunaan obat ini dapat dikombinasikan dengan kortikosteroid atau fototerapi. Contohnya adalah calcipotriol.
-       Terapi cahaya (fototerapi)
Langkah medis ini akan dipilih jika bercak-bercak vitiligo pengidap sudah menyebar luas atau tidak bisa ditangani dengan obat oles. Terapi ini menggunakan cahaya ultraviolet (UV) A atau B untuk mengembalikan warna kulit yang terserang vitiligo. Efek samping terapi ini adalah meningkatnya risiko kanker kulit.
-       Terapi laser
Sama seperti fototerapi, prosedur ini bertujuan untuk mengembalikan warna kulit pada bercak-bercak vitiligo, tapi hanya efektif untuk vitiligo yang menyerang sebagian kecil kulit tubuh.
-       Operasi cangkok kulit
Dalam prosedur ini, kulit sehat dari bagian tubuh yang tidak mengalami vitiligo akan diambil dan digunakan untuk melapisi kulit yang memiliki bercak-bercak vitiligo. Operasi ini dapat dilakukan jika bercak-bercak vitiligo Anda hanya menyerang sebagian kecil tubuh dan tidak mengalami perkembangan.
Jika tidak ditangani, vitiligo akan terus berkembang dan terkadang mengakibatkan beberapa komplikasi, misalnya:
·       Kekurangan melanin akan menyebabkan kulit rentan terhadap pengaruh sinar matahari sehingga mudah terbakar dan mempertinggi risiko kanker kulit.
·       Kekurangan pigmen pada mata dapat menyebabkan inflamasi pada bagian iris.
·       Penurunan kemampuan pendengaran. Kondisi ini umumnya terjadi pada kasus vitiligo yang bersifat keturunan. Melanin berperan dalam fungsi dan struktur telinga bagian dalam. Diperkirakan sekitar 15 persen penderita vitiligo di bawah umur 40 mengalami komplikasi ini.
12.    Warts (Kutil)

Kutil dalam istilah medis disebut Papilloma. Papilloma itu sebenarnya sejenis tumor jinak pada kulit, berasal dari penebalan lapisan luar kulit yang berlebihan. Bentuk kutil ini bisa bermacam-macam. Bisa besar-besar atau bisa juga kecil-kecil. Biasanya memang kalau dipegang tidak sakit, dan kalau sudah sangat besar, bisa saja berdarah kalau lecet. Bila sudah besar biasanya bentuknya seperti bunga kol.
Kutil disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini memang menyerang kulit dan salah satu jenis penyakitnya yaitu menimbulkan kutil kecil-kecil di telapak tangan.
(Kutil yang umum menyerang manusia). Ahli penyakit kulit menggolongkan kutil secara umum dalam kelompok common warts (verruca vulgaris), verrucas (plantar warts), plane warts (verruca plana), dan filiform warts (verucca filiformis).
·       Common warts, yakni jenis kutil berpermukaan kasar serta teksturnya berupa benjolan menebal, biasa disebut papula atau plak. Kutil ini sering timbul buku jari, jari, siku dan lutut. Kebanyakan memiliki bintik-bintik kecil gelap yang berasal dari pembuluh darah beku.
·       Verrucas biasanya muncul di telapak kaki, kadang-kadang di tumit dan jari kaki. Jenis ini dapat menyakitkan dan biasanya tumbuh ke dalam kulit karena adanya tekanan dari telapak kaki. Ciri khasnya memiliki titik hitam di tengah dengan daerah putih disekitarnya yang mengeras.
·       Plane warts biasanya berbentuk bulat, datar, mulus, dan umumnya berwarna kekuningan, kecoklatan, atau menyesuaikan warna kulit penderitanya.
·       Filiform warts berbentuk panjang dan biasanya ditemukan pada kelopak mata, leher, dan ketiak.
Kutil tidak terlalu bahaya dan relatif mudah dihilangkan. Namun karena tidak menyenangkan dilihat dan beberapa jenis kutil menyebabkan rasa nyeri, maka berbagai pengobatan telah dikembangkan untuk menghilangkannya, antara lain:
  • Asam salisilat, merupakan asam yang melunakkan permukaan kulit dan menyebabkan kulit meluruh dan mudah dirontokkan. Ini adalah pengobatan paling umum untuk kutil. Hanya saja pengobatan ini membutuhkan waktu berminggu-minggu hingga hitungan bulan.
  • Krim Retinoid (Retin-A, Avita), Merupakan obat yang menghalangi pertumbuhan sel kulit.
  • Cantharidin (Cantharone, Cantharone Plus), adalah obat yang disuntikkan atau dioleskan dan menyebabkan kutil dan kulit di sekitarnya melepuh sehingga kutil bisa diangkat. Pengobatan ini hanya bisa didapat di ruang praktek dokter.
  • Bichloracetic acid (BCA), membunuh kutil dengan menghancurkan protein di dalam selnya. Biasanya digunakan untuk kutil di telapak tangan atau kaki. BCA juga bisa menyerang sel normal, sehingga harus diaplikasikan dengan hati-hati.
  • Nitrogen, Nitrogen dalam bentuk cair bisa disemprotkan kepada kutil dan menyebabkan kutil mengeras dan menjadi rapuh sehingga mudah dibuang oleh dokter. Hanya saja cara ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman.
13.    Necrotizing Fasciitis (Pembengkakan Jaringan Lunak)

Necrotizing fasciitis adalah suatu infeksi/peradangan jarang dihasilkan bakteri yang menghancurkan kulit dan jaringan lembut di bawah nya ( termasuk lemak dan perlindungan jaringan yang otot-otot (fasia). Karena jaringan-jaringan ini sering kali mati dengan cepat, seseorang dengan Necrotizing fasciitis kadang-kadang dapat dikatakan terkena infeksi/tersebar oleh bakteri yang disebut "Bakteri Pemakan Daging" , terutama Streptococcus pyogenes.
Necrotizing fasciitis adalah penyakit yang sangat jarang namun serius. Di sekitar 30% dari mereka yang mengembangkan Necrotizing fasciitis mati.
Banyak orang yang mendapat Necrotizing fasciitis dalam keadaan baik sebelum infeksi-infeksi pada resiko yang ditingkatkan mengembangkan infeksi/peradangan itu adalah orang-orang yang :
a.    Sistem kekebalan yang lemah atau kekurangan darah yang berfungsi sebagai penyerang kuman yang tepat untuk menangkis infeksi/peradangan.
b.    Mempunyai permasalahan kesehatan kronis seperti kencing manis, kanker, atau penyakit hati atau ginjal.
c.    Sudah mengalami amputasi atau luka-luka berhubungan dengan pembedahan, termasuk kelahiran melalui pembedahan.
d.   Baru-baru ini terkena penyakit cacar air atau infeksi-infeksi karena virus lain yang menyebabkan suatu ruam.
e.    Penggunaan obat-obat golongan steroid, mampu menyerang infeksi/peradangan
Necrotizing fasciitis disebabkan oleh bakteri Streptococcus Grup A, patogen yang sama yang menyebabkan sakit tenggorokan dan impetigo. Strain kurang parah biasanya hidup pada kulit kita.

Biasanya, sistem yang menutupi tubuh (terutama kulit) bertindak sebagai penghalang terhadap infeksi oleh bakteri di lingkungan dan pada kulit kita, di mana mereka benar-benar tidak berbahaya bagi kita.
Dua peristiwa harus terjadi untuk necrotizing fasciitis. Pertama, penghalang kulit harus patah, luka kecil sudah cukup untuk infeksi. Kedua, strain bakteri Streptococcus invasif harus langsung menghubungi luka. Kadang-kadang dua peristiwa terjadi secara bersamaan di kantor dokter atau ruang gawat darurat (selama C-section, misalnya).
Strain yang paling berbahaya Streptococcus bereproduksi dengan cepat dan melepaskan racun, sekali di dalam tubuh. Racun ini merusak kulit, lemak dan otot, jaringan yang membusuk dan menjadi gangren. Akhirnya, bakteri dan racun menyebar ke organ.

Menurut CDC, sekitar 25 persen kasus necrotizing fasciitis menyebabkan kematian, tapi deteksi dini dapat sangat meningkatkan kemungkinan bertahan hidup. Perawatan melibatkan dosis berat antibiotik dan pembedahan untuk mengangkat jaringan rusak. Amputasi juga diperlukan dalam beberapa kasus.
        Tanda penyakit ini seringkali diawali hanya sebagai selulitis. Kulit tersebut bisa terlihat pucat pada awalnya, tetapi cepat menjadi merah atau merah tua, panas bila disentuh, dan kadangkala menjadi bengkak. Kemudian, kulit menjadi violet, seringkali dengan terbentuknya lepuhan besar yang berisi cairan (bullae). Cairan yang berasal dari lepuhan ini berwarna coklat, berair, dan kadangkala berbau tidak sedap. Daerah pada kulit yang mati menjadi hitam (ganggren). Beberapa jenis infeksi, termasuk yang disebabkan oleh clostridia dan bakteri gabungan, menghasilkan gas. Gas tersebut menciptakan gelembung di bawah kulit dan kadangkala pada lepuhan itu sendiri, menyebabkan kulit terasa pecah ketika ditekan. Awalnya, daerah yang terinfeksi terasa sangat sakit, tetapi dengan matinya kulit, saraf berhenti bekerja dan daerah tersebut kehilangan rasa.

Penderita biasanya merasa sangat sakit, mengalami demam tinggi, detak jantung yang cepat, pusing sampai tidak sadarkan diri. Tekanan darah bisa turun karena racun yang dikeluarkan oleh bakteri dan reaksi tubuh terhadap infeksi (septic shock).
Infeksi necrotizing fasciitis mulai bekerja ketika bakteri merusak jaringan dan fascia yang berada di dekat permukaan kulit, di sekitar memar atau luka, atau bisa juga terlihat di bawah kulit. Gejala- gejala yang mungkin muncul diantaranya sebagai berikut :
a.    Rasa sakit yang tak tertahankan di daerah yang terinfeksi dan di tempat dimana bakteri aktif
b.    Mual dan kebingungan
c.    Demam tinggi
d.   Tekanan darah sangat rendah
e.    Dehidrasi karena adanya toksin dan enzim yang diproduksi oleh bakteri dalam tubuh
f.     Daerah yang terinfeksi menjadi merah, bengkak, dan adanya sensasi terbakar
14.    Kandidiasis (Cutaneous Candidiasis)

Kandidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru, kadang-kadang dapat menyebabkan  septikemia, endokarditis, atau meningitis.
Kandidiasis adalah sebuah penyakit dimana sering juga disebut sebagai:
·         Candidosis
·         Moniliasis
·         Oidiomycosis
·         Trush
Berdasarkan tempat yang terkena, kandidiasis dibagi sebagai berikut:
a.    Kandidosis selaput lendir :
-       Kandidosis oral (thrush)
-       Perleche
-       Vulvovaginitis
-       Balanitis atau balanopostitis
-       Kandidosis mukokutan kronik
-       Kandidosis bronkopulmonar dan paru
b.    Kandidosis kutis :
-       Lokalisata : 1). daerah intertriginosa.
                                    2). daerah perianal
-       Generalisata
-       Paronikia dan onikomikosis
-       Kandidiasis kutis granulomatosa.
c.    Kandidosis sistemik :
-       Endokarditis
-       Meningitis
-       Pielonefritis
-       Septikemia
d.   Reaksi id (kandidid).
Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur, baik laki-laki maupun perempuan. Hubungan ras dengan penyakit ini tidak jelas tetapi insiden diduga lebih tinggi di negara berkembang. Penyakit ini lebih banyak terjadi pada daerah tropis dengan kelembaban udara yang tinggi dan pada musim hujan sehubungan dengan daerah-daerah yang tergenang air.
15.    Bisul (Carbuncle)

Bisul adalah suatu penyakit infeksi akut yang dimulai pada folikel (kantung) rambut dan sekitarnya, berbentuk bulat, nyeri, berbatas tegas, dan berakhir dengan adanya nanah di tengah. Radang pada jaringan penyambung pada kulit yang lebih dalam kadang dapat terjadi sebelum atau bersamaan dengan bisul. Penyakit ini jarang ditemui pada anak-anak, namun meningkat risiko terkena setelah masa puber/pubertas. Bisul ini pada dasarnya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendirinya, namun beberapa bisul dapat menetap (disebut sebagai kasus kronis) atau berulang yang dapat bertahan bulan hingga tahunan. Sebagian besar pasien dengan bisul yang berulang bahkan memiliki sistem imun yang baik.
Penyebab penyakit ini adalah Bakteri Staphylococcus aureus. Secara normal, bakteri ini terdapat pada kulit hidung dan sekitar kemaluan. Ada bukti yang menyatakan bahwa ujung hidung merupakan tempat utama dari bakteri ini sebelum menyebar dan menyebabkan infeksi pada kulit bagian tubuh lain. Infeksi oleh bakteri ini berawal di folikel rambut, lalu dalam waktu lama dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Integritas (kualitas) permukaan kulit sebagai benteng pertahanan terhadap bakteri ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti iritasi, tekanan, gesekan, keringat, radang kulit, bercukur, dan faktor yang akan dijelaskan lebih lanjut. Jika integritas ini terganggu, bakteri ini dapat masuk ke bagian dalam kulit dan menimbulkan terjadinya infeksi. Bakteri ini dapat berpindah dari bagian atau tempat yang paling banyak menyentuh bagian tubuh lainnya, seperti tangan yang tidak bersih memegang daerah dengan integritas kulit yang kurang.
Berbagai faktor yang mempermudah seseorang terinfeksi oleh bakteri ini antara lain: peminum alkohol berat, kurang nutrisi, tingkat kebersihan yang buruk, kulit yang berminyak, riwayat jerawat dan ketombe, gangguan daya tahan tubuh dan kondisi-kondisi di mana daya tahan tubuh menurun, seperti diabetes melitus atau AIDS.
Selain itu, pasien yang memiliki kencederungan untuk berkeringat berlebih juga lebih mudah terkena bakteri ini, terutama pada daerah yang tertutup pakaian seperti paha dan bokong.
Kebanyakan bisul dapat sembuh dengan sendirinya dan memberikan respon baik terhadap kompres hangat yang dapat memberikan sensasi nyaman dan membuat titik nanah menjadi terlihat lebih jelas.
Jika hanya ada beberapa buah bisul, pengobatan cukup dilakukan dengan cara mengoleskan antibiotik / salep. Jika terdapat banyak bisul, maka dapat diberikan kombinasi antibiotik oles dan minum dengan dosis yang bergantung pada beratnya penyakit. Jika sudah terlihat ada titik nanah yang jelas, nanah baru dapat dikeluarkan. Akan tetapi, jika bisul baru timbul atau terlihat sangat meradang, pengeluaran nanah dari bisul harus dihindari. Kompres hangat harus terus diaplikasikan pada bisul ini hingga bisul matang.
Bisul yang berlokasi pada liang telinga luar, bibir atas, hidung baru dapat diobati jikaterapi dengan antibiotik gagal dalam mengecilkan atau menghilangkan bisul. Pada kasus ini, antibiotik oles (Bactroban®) dapat diberikan sebagai tambahan dari pemberian antibiotik minum. Kompres hangat tentunya juga masih menjadi terapi tambahan pada kasus ini.
Bila terjadi bisul berulang, maka penyebabnya perlu dicari tahu seperti diabetes melitus. Hal yang paling penting untuk mencegah kasus bisul berulang adalah menghindari autoinokulasi. Permukaan kulit di lokasi yang ada bisulnya dapat menjadi sumber bakteri, terlebih jika terdapat luka kecil atau radang. Pengobatan pada kasus ini memerlukan evaluasi lebih lanjut dan pilihan terapi yang berbeda.
Pada kasus bisul yang sering berulang, tidak respon terhadap pengobatan konvensional, bisul pada pasien dengan gangguan daya tahan tubuh, kadang diperlukan pengambilan sampel baik darah maupun dari bisul tersebut. Sampel ini perlu diperiksa dan dikultur di laboratorium untuk pengobatan yang lebih tepat karena biasanya bisul ini disebabkan oleh jenis bakteri yang sudah tahan terhadap pengobatan biasa. Pemberian Bactroban® oles pada ujung hidung selama 5 hari dan mandi dengan sabun antiseptik dapat mencegah terjadinya kejadian berulang.
16.    Selulitis (Cellulitis)

Selulitis (Cellulitis) merupakan infeksi bakteri pada jaringan subkutan yang, pada orang-orang dengan imunitas normal, biasanya disebabkan oleh Streptococcus pyrogenes. ‘Erisipelas’ adalah istilah untuk selulitis streptokokus yang superfisial di mana tepinya berbatas tegas. Kadang-kadang, bakteri lain ikut terlibat. Haemophilus influenzae merupakan penyebab yang penting dari selulitis fasial pada anak-anak, yang sering berhubungan dengan otitis media ipsilateral. Pada orang-orang dengan imunokompromasi (immunocom-promised), berbagai macam bakteri mungkin menyebabkan selulitis.
Selulitis sering terjadi pada tungkai, walaupun bisa terdapat pada bagian lain tubuh. Erisipelas biasanya terjadi di daerah muka. Organisme penyebab bisa masuk ke dalam kulit melalui lecet-lecet ringan atau retakan kulit pada jari kaki yang terkena tines pedis, dan pada banyak kasus, ulkus pada tungkai merupakan pintu masuk bakteri. Faktor predesposisi yang sering adalah edema tungkai, dan selulitis banyak didapatkan pada orang tua yang sering mengalami edema tungkai yang berasal dari jantung, vena, dan limfe.
Daerah yang terkena menjadi eritema, terasa panas dan bengkak, serta terdapat lepuhan-lepuhan dan daerah nekrosis. Pasien menjadi demam dan merasa tidak enak badan. Bisa terjadi kekakuan, dan pada orang tua dapat terjadi penurunan kesadaran. Bila diduga selulitis disebabkan oleh streptokokus, yang hanya dapat diobati dengan penisilin, maka mulailah dengan memberi benzilpenisilin intravena. Bila tungkai terserang, istirahat di tempat tidur merupakan hal yang penting dalam pengobatan. Bila berkembang menjadi nekrosis jaringan yang luas, maka perlu dilakukan tindakan bedah untuk mengangkat jaringan nekrotik tadi (debridement).
Keadaan yang sangat parah, di mana terjadi selulitis yang dalam, yang jugs mengenai fascia dan otot, disebut ‘necrotizing fasciitis’. Pada beberapa tahun yang lalu kelainan ini menjadi terkenal ketika hal ini menarik perhatian pers terkemuka di lnggris dan diberitakan sebagai disebabkan oleh ‘virus pemakan daging’. Hal ini berhubungan dengan nekrosis jaringan yang luas dan toksemia yang parah, yang bisa cepat menyebabkan kematian, kecuali bila segera dilakukan tindakan, termasuk dilakukannya eksisi jaringan yang terkena.
Beberapa pasien mengalami selulitis yang sering kambuh, di mana setiap episode merusak saluran limfe yang kemudian akan menyebabkan edema. Kasus ini bisa diatasi dengan memberikan penisilin V oral untuk pencegahan atau eritromisin untuk mencegah terjadinya serangan lebih lanjut.
17.    Hypohidrosis

Keringat berlebihan yang keluar dari tubuh kita dalam istilah kesehatan disebut dengan Hiperhidrosis, yaitu kelainan yang terjadi pada tubuh manusia yang berhubungan dengan keringat yang berlebihan. Keringat yang berlebihan atau Hiperhidrosis disebabkan oleh kelainan pada produksi hormon, adanya penyakit, efek obat-obatan tertentu, pengaruh kejiwaan seperti takut atau gelisah, faktor genetis atau keturunan, dan penyakit sistematik tertentu.
Penyebab Hiperhidrosis atau keringat yang berlebihan di antaranya:
1.    Konsumsi makanan banyak bumbu, minuman panas dan mengandung kafein atau alkohol.
2.    Asupan obat antipsikotik untuk pengobatan gangguan mental dan morfin. Begitu pula analgesik dosis tinggi.
3.    Menopause. Seringkali wanita menopause terbangun di malam hari bermandi keringat akibat menurunnya kadar hormon estrogen.
4.    Menurunnya kadar gula darah (hipoglikemia). Umumnya terjadi pada penderita diabetes dengan terapi insulin.
5.    Demam. Terjadi bila suhu tubuh meningkat di atas normal. Saat suhu turun, tubuh banyak berkeringat untuk mengeluarkan kelebihan panas.
6.    Hipertiroid. Akibat kelenjar tiroid banyak menghasilkan hormon tiroksin bisa meningkatkan kepekaan rasa panas, sehingga tubuh berkeringat.
7.    Serangan jantung. Gejalanya berupa nyeri bagian dada yang menyebar ke bahu, lengan, atau punggung, napas berat.
8.    Tuberkulosis (TBC}. Gejalanya antara lain batuk, demam ringan, dan berkeringat di waktu malam.
9.    Penyakit kanker. Beberapa jenis kanker seperti leukemia dan kanker limfoma dapat menyebabkan keringat berlebih.
Cara mengatasi hiperhidrosis yaitu dengan mengeenakan pakaian berbahan sejuk dan menyerap keringat. Pemilihan bahan pakaian yang tepat dapat membantu kulit untuk bernapas lebih leluasa sehingga tidak merasa gerah atau panas yang dapat menyebabkan keringat.
Berkeringat sangat baik untuk kesehatan, akan tetapi jika berlebihan akan menimbulkan masalah baru. Berkeringat adalah suatu mekanisme tubuh dalam menyeimbangi suhu tubuh. Jika terjadi berkeringat yang tiba-tiba menjadi banyak atau berlebihan tanpa sebab yang jelas
18.    Impetigo

Impetigo adalah satu penyakit menular. Impetigo adalah infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya lepuhan-lepuhan kecil berisi nanah (pustula).
Impetigo paling sering menyerang anak-anak, terutama yang kebersihan badannya kurang dan bisa muncul di bagian tubuh manapun, tetapi paling sering ditemukan di wajah, lengan dan tungkai. Pada dewasa, impetigo bisa terjadi setelah penyakit kulit lainnya. Impetigo bisa juga terjadi setelah suatu infeksi saluran pernapasan atas (misalnya flu atau infeksi virus lainnya).
Tempoh pengeraman. Waktu terkena penyakit ini sampai tampak gejalanya memakan waktu 1 sampai 3 hari. Itupun tergantung pada kondisi tubuh pasien
Gejala. Bintik-bintik merah yang kecil menjadi lepuh yang berisi nanah dan berkeropeng; biasanya pada muka, tangan atau kepala. Impetigo berawal sebagai luka terbuka yang menimbulkan gatal, kemudian melepuh, mengeluarkan isi lepuhannya lalu mengering dan akhirnya membentuk keropeng.
Impetigo merupakan penyakit menular, yang ditularkan melalui cairan yang berasal dari lepuhannya.
Besarnya lepuhan bervariasi, mulai dari seukuran kacang polong sampai seukuran cincin yang besar. Lepuhan ini berisi carian kekuningan disertai rasa gatal. Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar daerah yang terinfeksi.
Pencegahan. Mencuci tangan dengan teliti. Infeksi bisa dicegah dengan memelihara kebersihan dan kesehatan badan. Goresan ringan atau luka lecet sebaiknya dicuci bersih dengan sabun dan air, bila perlu olesi dengan zat anti-bakteri.
Untuk mencegah penularan:
1.    Hindari kontak dengan cairan yang berasal dari lepuhan di kulit
2.    Hindari pemakaian bersama handuk, pisau cukur atau pakaian dengan penderita
3.    Selalu mencuci tangan setelah menangani lesi kulit.
19.    Cutis Laxa

Cutis Laxa adalah suatu penyakit jaringan ikat dimana kulit sangat mudah diregang/ditarik dan menggantung.
20.              Decubitus Ulcers

Dekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat.
Dekubitus atau luka tekan adalah kerusakan jaringan yang terlokalisir yang disebabkan karena adanya kompressi jaringan yang lunak diatas tulang yang menonjol (bony prominence) dan adanya tekanan dari luar dalam jangka waktu yang lama. Kompressi jaringan akan menyebabkan gangguan pada suplai darah pada daerah yang tertekan. Apabila ini berlangsung lama, hal ini dapat menyebabkan insufisiensi aliran darah, anoksia atau iskemi jaringan dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian sel
Luka tekan (pressure ulcer) atau dekubitus merupakan masalah serius yang sering tejadi pada pasien yang mengalami gangguan mobilitas, seperti pasien stroke, injuri tulang belakang atau penyakit degeneratif. Istilah dekubitus sebenarnya kurang tepat dipakai untuk menggambarkan luka tekan karena asal kata dekubitus adalah decumbere yang artinya berbaring. Ini diartikan bahwa luka tekan hanya berkembang pada pasien yang dalam keadaan berbaring. Padahal sebenarnya luka tekan tidak hanya berkembang pada pasien yang berbaring, tapi juga dapat terjadi pada pasien yang menggunakan kursi roda atau prostesi. Oleh karena itu istilah dekubitus sekarang ini jarang digunakan di literatur literatur untuk menggambarkan istilah luka tekan.