GANGGUAN
DAN PENYAKIT KULIT
Penyakit kulit merupakan penyakit infeksi umum yang dapat
terjadi pada segala usia. Penyebab dari gangguan kulit antara lain karena
alergi, virus, iklim, lingkungan tempat tinggal, serta kebiasaan hidup yang
kurang sehat. Macam-macam penyakit pada kulit antara lain :
1.
Kanker Kulit
Kanker kulit adalah
sejenis kanker yang lebih sering menyerang orang dengan pigmen kulit putih.
Namun hal ini tentu saja tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit kanker kulit
tidak akan menyerang orang dengan kulit gelap. Hal ini karena kanker kulit pada
dasarnya disebabkan oleh bahaya sinar UV yang memapar kulit. Orang berkulit
putih cenderung lebih berisiko sebab mereka memiliki pigmen pelindung dari
sinar UV yang jauh lebih sedikit ketimbang orang berkulit hitam.
Ciri-ciri kanker kulit
yang pertama adalah adanya tumor atau tompel atau benjolan yang dapat terlihat
dari luar. Inilah yang menyebabkan kanker kulit cenderung memiliki risiko
kematian paling sedikit, sebab ciri-cirinya bisa dikenali dengan mudah,
sehingga pertolongan medis pun bisa dilakukan lebih cepat. Selain itu, kulit
juga merupakan organ yang letaknya paling jauh dari organ vital utama manusia,
sehingga kemungkinan penyebarannya membutuhkan waktu yang lebih lama.
Jenis benjolan pada
gejala kanker kulit merupakan tanda-tanda adanya kemungkinan kanker kulit
stadium awal. Bila Anda menemukan sebuah benjolan tidak wajar, artinya
tiba-tiba muncul dan belum pernah dirasakan sebelumnya, maka perhatikanlah
beberapa hal berikut:
a. Bentuk
benjolan yang kurang beraturan atau asimetris. Sehingga antara bentuk bagian
kiri dan kanannya terlihat berbeda.
b. Adanya
batas pinggiran benjolan yang terlihat tidak rata dan cenderung memiliki
tekstur yang kasar.
c. Benjolan
memiliki warna yang tidak rata atau bergradasi, misalnya warna gelap di tengah
dan warna cokelat muda di bagian pinggir hingga batas tepinya.
d. Besar
diameter benjolan yang tidak wajar, bandingkan dengan diameter sebuah pensil.
e. Bentuknya
yang berubah-ubah jika diamati secara teliti. Untuk membuktikan hal ini Anda
bisa mengambil foto benjolan atau tompel pada hari pertama Anda mengetahuinya.
Kemudian lakukan pengambilan foto pada minggu berikutnya, amati apakah ada
perubahan bentuk, warna, atau bahkan ukuran.
Sementara
ciri-ciri kanker kulit yang lain adalah dengan adanya benjolan yang
terasa gatal atau bahkan sakit jika disentuh. Amati juga bila terdapat luka
kecil pada kulit yang terus mengeluarkan darah sehingga cenderung tidak sembuh.
Hal ini bisa jadi adalah gejala kanker kulit.
2.
Lupus Eritematosus Sistemik
Lupus merupakan
penyakit yang terkait dengan kekebalan tubuh manusia. Penyakit ini juga dikenal
sebagai penyakit autoimune. Penyakit terjadi apabila terjadi anomali
pada sistem dan kerja sel pertahanan tubuh manusia. Sel pertahanan tubuh yang
seharusnya melindungi tubuh dari masuknya kuman atau gangguan eksternal lainnya
justeru menyerang tubuh pemiliknya. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit
mematikan pada jenis Eritematosus Sistemik (SLE) atau yang juga disebut
dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE) dalam bahasa Inggiris. Lupus
jenis ini lebih dikenal dan sering digunakan untuk menyederhanakanpenyebutan
dan pemahaman tentang penyakit ini di kalangan umum. Selain jenis tersebut,
terdapat beberapa jenis penyakit lupus lainnya, seperti neonatal (lupus yang
terjadi pada bayi), dan; drug inducted lupus (lupus yang disebabkan oleh
penggunaan obat).
Gejala pengidap lupus akan mengalami serangan
dari sel antibodi dari dalam tubuh sendiri. Pada bentuk yang sistemik (SLE),
serangan lupus juga dapat memengaruhi organ dalam manusia yang vital, seperti
ginjal dan hati. Lupus ini dinilai paling berbahaya dibandingkan dengan jenis lainnya.
Lupus neonatal pada bayi biasanya akan hilang pada selang waktu tertentu.
Sementara lupus yang imbul akibat penggunaan obat akan hilang saat reaksi obat
hilang dari tubuh.
Lupus lebih banyak diderita wanita
daripada pria dengan perbandingan 9:1, karena faktor hormonal dan biasanya
menjangkiti wanita muda. Penyakit ini suka menyaru, sehingga seringkali dokter
menyangka penyakit lainnya, tetapi yang tersering adalah adanya nyeri sendi.
Saat ini tes untuk menentukan positip atau negatip atas lupus telah ada di
banyak laboratorium klinik.
Penyebab penyakit lupus ditengari dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu internal tubuh manusia dan lingkungan. Secara umum,
faktor penyebab pasti timbulnya penyakit lupus belum diketahui.
- Faktor internal
Faktor internal disebabkan oleh faktor genetika yang
menyebabkan adanya kecenderungan anomali pada sistem antibodi yang menyerang
bagian-bagian jaringan tubuh. Karena itu, penyakit lupus sering diidentikkan
dengan penyakit turunan. Fakta menunjukkan bahwa penyakit lupus akan lebih
beresiko diidap oleh orang dari beberapa ras, seperti Ras Amerika Afrika,
Latin, Ras Asia Pasifik.
- Faktor
eksternal
Penyebab eksternal lupus terkait erat dengan gaya hidup
dan kondisi manusia. Faktor eksternal berarti serangkaian atau satuan penyebab
yang merangsang reaksi zat antibodi yang akhirnya menyerang jaringan tubuh.
Beberapa penyebab eksternal lupus, antara lain:
· Stress
berlebihan.
· Penggunaan obat
antibiotik seperti amoxilin, ampicilin.
· Sinar
ultraviolet matahari, sinar ultraviolet dari lampu,
· Obat-obatan
berbahan dasar sulfa seperti Bactrim dan septra, silsoxazole, tolbutamide.
3.
Campak (Rubeola atau Campak Merah)
Campak
adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini akan memunculkan ruam
di seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah
pada komplikasi yang lebih serius. Gejala campak mulai muncul sekitar satu
hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Gejala awal campak adalah
demam, pilek, bersin, badan terasa lesu, sakit kepala, nafsu makan menurun
drastis dan radang mata. Gejala
campak yang
biasanya muncul adalah :
· Mata merah.
· Mata menjadi sensitif terhadap
cahaya.
· Gejala menyerupai pilek
seperti radang tenggorokan, hidung
beringus atau tersumbat.
· Bercak putih keabu-abuan pada mulut
dan tenggorokan.
Bercak atau ruam berwarna
merah-kecokelatan akan muncul di kulit setelah beberapa hari kemudian. Urutan
kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke
leher. Pada akhirnya ruam akan menyebar ke seluruh tubuh. Diagnosis campak bisa
dilakukan dengan melihat gejala-gejala yang muncul. Tapi untuk memastikan
diagnosis campak, sampel air liur diambil untuk tes. Telah tersedia vaksin
untuk mencegah penyakit ini. Vaksin untuk campak termasuk dalam bagian dari
vaksin MMR (campak, gondongan, campak Jerman).
Penyebaran virus campak. Bagi penderita
campak, virus campak ada di dalam percikan cairan yang dikeluarkan saat mereka
bersin dan batuk. Virus campak akan menulari siapa pun yang menghirup percikan
cairan ini. Virus campak bisa bertahan di permukaan selama beberapa jam,
akibatnya, virus ini bisa bertahan menempel pada benda-benda. Saat kita
menyentuh benda yang sudah terkena percikan virus campak, lalu menempelkan
tangan ke hidung atau mulut, kita bisa ikut terinfeksi. Campak lebih sering
menimpa anak-anak berusia di bawah lima tahun. Tapi pada dasarnya semua orang
bisa terinfeksi virus ini, terutama yang belum pernah terkena campak atau yang
belum mendapat vaksinasi campak.
Untuk mempercepat proses pemulihan,
terdapat beberapa hal yang bisa membantu:
· Banyak istirahat dan hindari sinar
matahari selama mata masi sensitif terhadap cahaya.
· Minum obat penurun demam, dan obat
pereda sakit serta nyeri. Tapi jauhkan aspirin jika anak Anda di bawah usia 16
tahun.
Komplikasi dari campak bisa sangat
berbahaya. Meski jumlah penderita komplikasi
campak cukup
sedikit, penyakit ini harus tetap diwaspadai. Contoh komplikasi akibat campak
adalah radang pada telinga, bronkitis, infeksi paru-paru (pneumonia) dan infeksi otak (ensefalitis). Kelompok orang yang
berisiko mengalami komplikasi adalah:
· Bayi di bawah usia satu tahun.
· Anak-anak dengan kondisi kesehatan
buruk.
· Orang dengan penyakit kronis.
· Orang dengan sistem kekebalan tubuh
yang lemah.
4.
Jerawat
Jerawat merupakan suatu kondisi di mana pori-pori kulit
mengalami penyumbatan dan akhirnya menimbulkan kantung yang berisi nanah dan
meradang. Jerawat merupakan suatuh penyakit pada kulit yang dialami sebagian
besar kalangan remaja dan penderitanya semakin meningkat. Seorang peneliti yang
bernama Kligmann berpendapat, “Tidak seorang pun manusia di dunia ini se-masa
hidupnya tidak pernah mengalami yang namanya jerawat pada kulitnya. Kemungkinan
penyebab utama jerawat adalah disebabkan adanya perubahan hormonal yang
merangsang kelenjar minyak di kulit. Selain itu perubahan hormonal yang menjadi
pemicu masalah jerawat yaitu menstruasi, masa kehamilan, penggunaan pil KB dan
timbulnya stres. Beberapa penyebab timbulnya jerawat :
a. Produksi minyak berlebihan :
Timbulnya
jerawat bukan hanya karena masalah kurang bersihnya muka seseorang. Berlebihannya
produksi kelenjar minyak pada tubuh bisa menjadi salah satu pemicu timbulnya
jerawat. Sebab dengan banyaknya produksi minyak akan menyebabkan tersumbatnya
saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Nah masalah kelebihan minyak ini
menjadi masalah yang sering kali dialami para penderita jerawat.
b. Sel-sel kulit mati :
Pada
umumnya, jerawat disebabkan oleh kelebihan kelenjar minyak sebab sering kali
diproduksi hormon androgen. Jerawat timbul karena kelenjar minyak yang berlebih
dan pada akhirnya bercampur dengan sel-sel kulit mati. Pada saat terjadinya
pencampuran inilah akan memicu timbulnya masalah jerawat. Campuran tersebut
membentuk penyumbatan yang akan berbintik hitam atau putih. Jerawat bukan hanya
menyerang bagian wajah saja, namun pada anggota tubuh lainnya dapat terkena
masalah jerawat, seperti pada punggung, dada, dan leher.
c. Penggunaan kosmetik :
Selain
masalah diatas, terjadinya jerawat terkadang di sebabkan adanya penggunaan
kosmetik yang kurang bersih pada saat membersihkannya. Bekas foundation yang
terdapat pada bedak dapat menyebabkan sisa-sisa bedak yang masih menempel
diwajah menyumbat pori-pori yang berakhir dengan jerawat.
d. Obat-obatan :
Para
pengguna obat kortikosteroid, baik obat oral (obat yang minum) maupun obat
topical (obat yang di oles) yang memberikan efek samping turunnya daya tahan
tubuh juga dapat meningkatkan besarnya potensi untuk timbulnya masalah jerawat,
sebab adanya aktivitas bakteri patogen pada wajah akan meningkat dengan
turunnya imun pada tubuh kita.
e. Telepon Genggam :
Masalah
satu ini bisa jadi sering kali diabaikan para penggunanya, Sebab para permukaan
Hp bisa jadi tempat bersarangnnya bakteri penyebab jerawat. Untuk mencegahnya
timbulnya masalah jerawat yang disebabkan karena telpon genggam wajib untuk
anda bersihkan permukaan telepon dengan rutin menggunakan cairan alkohol, dan
kalau bisa setiap kali menelpon jangan menempelkan permukaan telpon dengan
wajah anda.
f. Terjadinya Stres :
Pada
masalah terakhir ini bukan menjadi salah satu penyebab jerawat yang berdampak
langsung, Namun dengan terjadinya stres, tubuh akan memproduksi beberapa hormon
tertentu yang berakhir timbulnya jerawat. Bukan banyak itu saja, stres dapat
membuat seseorang mempunyai pola makan yang semakin banyak mengkonsumsi makanan
yang manis serta berlemak, sebagai “pelarian” ketika stres melanda.
Beberapa Jenis Jerawat Yang Sering Dialami :
1) Komedo : Komedo adalah penyumbatan pada
pori-pori kulit, biasanya terdapat disekitar daerah hidung. Penyumbatan
tersebut bias berupa penyumbatan terbuka atau tertutup. Komedo yang terbuka
atau biasa disebut dengan kata blackhead, merupakan penyumbatan yang
menyebabkan pori-pori terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam.
Komedo yang tertutup atau biasa disebut dengan kata whitehead merupakan kulit
yang tumbuh di atas pori-pori sehingga menyebabkan sumbatan yang berbentuk
sepeti tonjolan putih kecil. Penyebab komedo biasanya diakibatkan oleh sel-sel
kulit mati dan sekresi minyak oleh kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit.
2) Jerawat
Biasa : Jenis jerawat ini mudah dikenal,
tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan. Terjadi karena pori-pori yang
tersumbat terinfeksi oleh bakteri jenis propionibacterium acne. Bakteri ini
biasanya hidup di saluran kelenjar sebaceous yang tersumbat, yaitu di daerah
tempat beradanya asam lemak pada kantung kelenjar sebaceous yang tersembunyi di
dalam pori-pori kulit. Diberi nama propionibacterium karena mampu memproduksi
asam propionik (propionic acid). Bakteri ini merupakan jenis anaerobik sehingga
dapat hidup tanpa butuh oksigen, dan mempunyai ciri-ciri aerotolerant yang
menimbulkan iritasi pada daerah sekitarnya. Bakteri yang menginfeksi bisa dari
waslap, kuas make up, jari tangan, juga telepon. Stres, hormon dan udara yang
lembap, bisa memperbesar kemungkinan terbentuknya jerawat.
3) Jerawat
Batu : Jerawat
batu adalah bentuk paling parah dari acne vulgaris. Jerawat jenis ini sering
berkembang pada wajah dan/atau area lain dari tubuh. Jerawat batu atau secara
ilmiah disebut cystic acne, memiliki tekstur seperti benjolan yang berisi
cairan di bawah permukaan kulit. Jerawat ini bisa sangat menyakitkan dan bahkan
menyisakan bekas luka yang dalam.
Cara Menghilangkan Jerawat :
- Minum air putih yang banyak
- Makan buah dan sayuran
- Jauhi makanan berlemak
- Menggunakan lidah buaya
- Menggunakan madu
- Menggunakan bawang putih
- Menggunakan papaya
- Menggunakan tomat
- Menggunakan laser
5.
Hemangioma
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak yang sering
terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 satu tahun
(5-10%). Biasanya Hemangioma sudah nampak sejak bayi dilahirkan (30%) atau
muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%). Hemangioma muncul di setiap
tempat pada permukaan tubuh, seperti : kepala, leher, muka, kaki atau
dada. Umumnya hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar kasus
hemangioma dapat hilang setelah kelahiran.
Hemangioma infantil adalah neoplasma vaskuler jinak yang
memiliki perjalanan klinis karakteristik ditandai dengan proliferasi awal dan
diikuti dengan involusi spontan. Selama fase proliferatif pada periode neonatal
atau awal masa bayi, proliferasi sel endotel cepat membagi bertanggung jawab
untuk pembesaran hemangioma kekanak-kanakan. Akhirnya, fase involusional
terjadi, dimana hemangioma infantil kebanyakan klinis diselesaikan pada usia 9
tahun.
Hemangioma adalah tumor yang paling umum dari masa bayi, dan
hemangioma paling infantil secara medis tidak signifikan. Kadang-kadang
hemangioma anak-anak mungkin menimpa pada struktur vital, memborok, berdarah,
menyebabkan output tinggi gagal jantung atau kelainan struktural yang
signifikan atau cacat. Jarang, hemangioma infantil kulit dapat dikaitkan dengan
satu atau lebih kelainan kongenital yang mendasari.
Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas.
Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah.
Cytokines, seperti Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular
Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai peranan dalam proses angiogenesis.
Peningkatan faktor-faktor pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar
angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon, tumor necrosis factor–beta,
dan transforming growth factor–beta berperan dalam etiologi terjadinya
hemangioma. Klasifikasi :
·
Hemangioma
Kapiler
·
Hemangioma
Kavernosum
·
Hemangioma
Campuran
Hampir
pada seluruh kasus, diagnosis dapat ditegakkan secara ekslusif berdasarkan
pemeriksaan fisis dan riwayat penyakit. Namun, beberapa jenis hemangioma dapat
disalahartikan sebagai malformasi vaskular atau jenis tumor lain, sehingga
diperlukan pemeriksaan penunjang sebagai berikut :
· USG
· MRI
· CT
scan
· Foto
polos
· Biopsi
kulit
Pengobatan :
a. Edukasi
dan Observasi
Perjalanan alamiah penyakit ini munculnya cepat
setelah bayi lahir dan menetap hingga usia balita, antara usia 5-7 tahun.
Hemangiomainfantil dengan ukuran yang kecil sebaiknya dilakukan observasi saja
khususnya pada fase proliferasi dan fase involusi. Setelah sembuh, kulit akan
tampak normal atau hanya mengalami kecacatan yang minimal. Orang tua pasien
perlu diberikan penjelasan mengenai penyakit dan perjalanan klinisnya sehingga
tidak terjadi kecemasan. Memotivasi orangtua pasien untuk memeriksakan secara
berkala untuk follow-up perkembangan hemangioma infantil perlu dilakukan.
Pemeriksaan yanglebih sering perlu dilakukan apabila lesi besar, mengalami
ulserasi,multipel, atau terletak pada struktur anatomi yang vital.
Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan
mengalami pembesaran dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar
maksimum dan sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi
terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun.
b. Terapi
Kortikosteroid
Hemangioma infantil yang sensitif akan memperlihatkan
respon terapi pada beberapa hari pemberian kortikosteroid. Jika tidak ada
responyang berupa memudarnya warna, menjadi lembut, atau berkurangnya
pertumbuhan maka terapi harus dihentikan. Jika respon terapi tampak,maka dosis
dan durasi pemberian kortikosteroid dipertahankan sesuaidengan lokasi dan
maturitas hemangioma infantil. Terapi kortikosteroiddapat diberikan dalam
bentuk :
-
Kortikosteroid topical, beberapa
penelitian melaporkan bahwagolongan superpotensial efektif untuk pengobatan
hemangiomasuperfisialis dengan ukuran relatif kecil.
-
Kortikosteroid injeksi pada lesi.
Triamcinolone 10-20 mg/mL dengan dosis maksimal 5 mg/kgBB dapat diberikan
padahemangioma yang meluas dengan cepat dan menimbulkankomplikasi berupa
ulserasi.
-
Kortikosteroid sistemik, merupakan
terapi lini pertama untuk hemangioma infantil yang besar, destruktif, atau
mengancam jiwa.Prednison dapat diberikan dengan dosis 2 mg/kgBB/hari pada
pagihari selama 4 – 6 minggu. Selanjutnya dilakukan tapering dosisselama
beberapa bulan.
c. Recombinant
Interferon Alfa-2a
Recombinant interferon alpha-2a(IFN)
merupakan agen baru untuk terapi hemangioma infantil yang besar dan mengancam
nyawa. Pemberian IFN tidak boleh di kombinasikan dengan kortikosteroid. Bila
INF akan diberikan, perlu secepatnya dilakukan tappering off dosis
kortikosteroid.Mekanisme kerja IFN akan mempercepat timbulnya fase involusi
padahemangioma infantil. Indikasi terapi antara lain:
- Tidak
respon kortikosteroid
- Kontraindikasi
pemberian kortikosteroid jangka panjang
- Komplikasi
pada pemberian kortikosteroid
- Penolakan
dari orang tua dengan penggunaan terapi kortikosteroid.
d. Terapi
Bedah
Tindakan bedah yang dapat dilakukan adalah operasi
eksisi, terutama pada hemangioma infantil yang tidak mengalami involusi
komplet, hemangioma infantil yang memberi pengaruh kosmetik pada
wajah,hemangioma infantil yang berlokasi pada region periorbita, hidung,
mulut,saluran nafas bagian atas, kanal telinga, dan hemangioma infantil yang
mengancam jiwa anak.
Indikasi : Terdapat tanda-tanda pertumbuhan
yang terlalu cepat, misalnya dalam beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih
besar. b. Hemangioma raksasa dengan trombositopenia. c. Tidak ada regresi
spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6-7 tahun.
e. Terapi
Radiasi
Terapi ini masih kontroversial, meskipun sampai saat
ini masih sering dilakukan. Komplikasi yang terjadi dapat berupa kerusakan
epipisis, mamae, gonade, kulit, lensa mata, dan glandula tiroid. Komplikasi
berupa karsinoma dan sarkoma pernah dilaporkan.
Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini
sudah banyak ditinggalkan karena :
- Penyinaran
berakibat kurang baik pada anak-anak yang pertumbuhan tulangnya masih sangat
aktif
- Komplikasi
berupa keganasan yang terjadi pada jangka waktu lama
- Menimbulkan
fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan menyulitkan bila diperlukan
suatu tindakan.
6.
Herpes
Labialis (Cold Sores)
Herpes labialis atau cold sores adalah
infeksi yang di tandai dengan timbulnya luka yang
disertai dengan rasa nyeri pada bibir atau bagian lain dari mulut, di
sebabkan oleh virus Herpes Simplex tipe 1 ( HSV-1). Tanda dan Gejala Herpes Labialis, umumnya
muncul dalam 4 tahap, yaitu :
v Tahap 1 : ada rasa geli, gatal atau
sensasi terbakar di sekitar bibir atau hidung selama 1-2 hari. Ada yang
disertai demam juga pembengkakan kelenjar getah bening di
leher dan ada yang tidak.
v Tahap 2 : muncul titik-titik berisi
air, dalam bentuk tunggal atau berderet seperti tandan, seringkali disertai
rasa nyeri.
v Tahap 3 : titik-titik berisi air
akan pecah membentuk luka yang basah. Pada tahap ini virus akan mudah sekali
menular pada orang.
v Tahap 4 : luka mulai mengering dan
sembuh. Biasanya dari munculnya tahap 1 sampai tahap 4 membutuhkan waktu selama
2-3 minggu.
Ketika penyakit ini sembuh, virus
Herpes simplex tidaklah musnah tetapi bersembunyi di sel-sel saraf, menjauh
dari sistem kekebalan, sehingga pada kondisi tertentu virus ini dapat muncul
kembali ke permukaan kulit dan menyebabkan infeksi ulang.
Infeksi ulangan biasanya dipicu oleh
:
- Sengatan matahari pada bibir
- Demam
- Flu/pilek
- Cuaca dingin
- Alergi makanan
- Cedera di mulut
- Pengobatan gigi
- Stress
- Terlalu lelah
Pada sebagian besar penderita,
infeksi ulangan Herpes Simplex tipe-1 mungkin hanya menimbulkan
sedikit gangguan nyeri, tetapi hal ini bisa berakibat fatal pada :
o
Penderita
kelainan sistem kekebalan (misalnya AIDS)
o
Penderita
yang menjalani kemoterapi
o
Penderita
yang menjalani terapi penyinaran
o
Penderita
yang menjalani pencangkokan sumsum tulang
Pada orang-orang tersebut, luka
terbuka di mulut yang berukuran besar bisa mengganggu makan dan penyebaran
virus ke otak bisa berakibat fatal.
7.
Psoriasis
Psoriasis
adalah penyakit autoimun yang mengenai kulit, ditandai dengan sisik yang
berlapis berwarna keperakan, disertai dengan penebalan warna kemerahan dan rasa
gatal atau perih. Bila sisik ini dilepaskan maka akan timbul bintik perdarahan
di kulit dibawahnya.
Psoriasis sering timbul
di kuku, dimulai dari bintik putih pada kuku sampai ke penebalan kuku, juga
mengenai kulit kepala (skalp) ditandai dengan sisik besar dan penebalan dengan
warna kemerahan yang akan melewati batas rambut. Selain itu penyakit ini sering
mengenai siku dan lutut, walaupun dapat juga mengenai wajah, lipat lutut dan
siku, genitalia, telapak tangan dan kaki, sesuai tingkat keparahannya penyakit
ini bisa meluas keseluruh tubuh (eritroderma) yang akan menimbulkan kegawatan
dan dapat mengancam jiwa.
Psoriasis dibagi kedalam beberapa bagian,
yaitu :
a. Psoriasis
Vulgaris
b. Psoriatik
Eritroderma
c. Psoriasis
Pustular
d. Psoriasis
Gutata
e. Fleksural
Psoriasis
Faktor-faktor
yang dapat memicu psoriasis diantaranya adalah :
- Infeksi
: infeksi streptokokus
dapat menyebabkan psoriasis gutata
- Stress :
faktor lain yang memicu timbulnya psoriasis yaitu stress, insidensi nya
sebanyak 40% dan lebih tinggi lagi pada anak-anak.
8.
Rosacea
Rosacea terjadi akibat adanya peradangan pada kulit atau
pembuluh darah. Rosacea biasanya berwarna kemerahan. Pada 2010, penderita
rosacea diperkirakan sekitar 45 juta orang di seluruh dunia mengalami penyakit kulit
ini. Kebanyakan orang sering tidak sadar sedang mengalami penyakit rosacea ini
sebab mereka menduga wajah mereka memerah disebabkan sensitif terhadap
matahari, yang jika dibiarkan akan sembuh dengan sendirinya, sehingga
menyembukan rosacea bukan sesuatu keharusan. Rosacea juga diyakini sebagai
warisan genetik. Selain itu juga disebabkan adanya bakteri kulit, kerusakan
akibat sinar matahari dan stres. Rosacea lebih terjadi pada seseorang yang
memiliki jenis kulit sensitif dan tipis (contoh: orang Inggris, Irlandia dan
Eropa Timur), dan jarang terjadi pada seseorang yang berkulit gelap seperti
orang dari ras Mediterania, Hispanik dan Asia. Berikut ini merupakan gejala
atau tanda rosacea, pencegahan rosacea serta bagaimana menyembuhkan
rosacea. Adapun gejala-gejala atau tanda rosacea adalah sebagai berikut :
· Flushing atau persistent redness.
Kemerahan pada wajah. Kemerahan yang tidak segera menghilang, biasanya terlihat
saat tersenyum, mengerutkan kening, atau menyipitkan mata.
· Benjolan dan jerawat. Benjolan atau
jerawat pada kulit, baik kecil dan padat (papula) atau penuh nanah (pustula).
Atau mungkin lebih mirip dengan jerawat komedo. Hal ini biasanya disebut
jerawat rosacea.
· Terlihatnya pembuluh darah.
Terlihatnya garis merah atau pembuluh darah (telangiectasia) samara-samar di
wajah disebabkan oleh pembesaran pembuluh darah.
· Iritasi mata. Banyak orang menderita
iritasi mata akibat rosacea disebut rosacea okular.
· Penampilan kulit wajah kering. Kulit
wajah kasar dan terlihat kering.
· Plak. Bercak-bercak merah dapat
terjadi pada kulit yang terkena.
· Pembengkakan – Edema adalah istilah
yang biasanya digunakan untuk menyebutkan pembengkakan wajah.
· Penebalan Kulit – Kulit dapat
menebal dengan pori-pori yang besar yang disebut rhinophyma.
Pencegahan rosacea dapat dilakukan
dengan melakukan beberapa perawatan kulit yang benar dan gaya hidup yang sehat,
seperti:
· Menjaga kebersihan kulit Anda.
Bersihkan dengan lembut beberapa kali sehari. Gunakan pembersih yang lembut dan
menghindari pembersih muka yang kasar sehingga dapat menyebabkan iritasi kulit
Anda.
· Pakailah tabir surya yang lembut,
jika Anda ragu dengan suatu produk, gunakan tabir surya yang diformulasikan
untuk bayi, saat Anda pergi. Matahari dapat memperburuk kondisi Anda.
· Cobalah selalu menjaga kelembaban kulit
Anda. Tinggal di lingkungan yang ber-AC pada yang panas, maka semprotkan wajah
Anda dengan air dingin. Minum air putih minimal satu hari 8 gelas. Gunakan
pelembab yang alami sesuai dengan jenis kulit Anda.
· Jangan mengkonsumsi makanan atau
minuman yang terlalu panas, untuk menghindari uap panas dapat membuat iritasi
pada wajah Anda.
· Hindari sauna, mandi uap dan kolam
air panas serta facial steam.
· Evaluasi program diet Anda. Makanan
tertentu dapat memperparah kondisi. Mulai membuat buku harian makanan, menuliskan
apa yang Anda makan dan bagaimana wajah Anda bereaksi terhadap makanan
tersebut. Mengurangi makanan pemicu dapat membantu menyembukan rosacea.
Seseorang dapat menyembuhkan rosacea
dengan menggunakan obat-obatan konvensional atau menggunakan pengobatan alami.
Namun menyembuhkan dengan menggunakan pengobatan konvensional hanya mampu
menyembuhkan gejala atau tanda rosacea saja bukan penyebab dasarnya.
Obat-obatan konvensional biasanya mengandung bahan-bahan seperti benzil
alkohol, sodium hidroksida, asam laktat, propilen glikol. Sedangakan pengobatan
dengan menggunakan bahan alami dapat menyembuhkan rosacea secara efektif,
diantaranya sebagai berikut:
· Evening primrose oil – memiliki
kandungan asam gamma-linolenat (GLA) yang cukup tinggi. GLA adalah asam lemak
penting yang menyebabkan kesehatan alami yang diproduksi oleh tubuh. Evening
primrose oil mengurangi peradangan, merangsang sintesis protein, perbaikan dan
memperbaiki kondisi kulit kering bersisik.
· Flax seed oil, mengandung banyak
omega-3 asam lemak esensial. Hal ini dapat memperbaiki kondisi kulit dan kuku
dan mengurangi peradangan sel, juga membantu untuk meningkatkan kesehatan
selular dan memberikan keseimbangan hormon.
· Minyak borage, kaya asam gamma
linolenat (GLA), lemak yang “baik” memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Minyak borage telah terbukti dapat mengurangi peradangan kulit, kekeringan,
scaliness dan gatal-gatal.
· Seng, membantu tubuh anda untuk
menyembuhkan. Hal ini diperlukan untuk pertumbuhan yang tepat dari rambut,
kulit, dan kuku. Ini adalah nutrisi yang paling penting bagi sistem kekebalan
tubuh yang sehat.
· Lidah buaya, membantu untuk
melembabkan dan meremajakan kulit serta dapat membantu membuat kulit lebih
halus, tampak lebih muda, dan mengurangi keriput. Selain itu dapat mengurangi
rasa sakit.
· Chamomile, minyak ini dapat menembus
lapisan-lapisan epidermis untuk meringankan peradangan dan menstimulasi
regenerasi sel sehat. Ini adalah bagian yang sangat penting dari pengobatan
alami untuk rosacea.
9.
Seborrheic
Eczema (Eksim Seborrheic)
Seborrheic Dermatitis
adalah penyakit kulit yang menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala atau
disebut juga ketombe dan sering menimpa orang yang memiliki kulit dan rambut
berminyak. Penyakit ini juga dapat menjangkiti area tubuh selain kepala,
seperti: wajah, dada bagian atas, dan punggung.
Penyakit ini tidak
selalu menandakan kurangnya kebersihan pribadi pada penderitanya, mengingat
gejalanya cenderung kambuh-sembuh maka pengobatannya-pun bersifat jangka
panjang dan rutin. Perlu diingat Seborrheic Dermatitis bukan penyakit menular,
bila ini dialami oleh bayi atau anak-anak disebut juga Cradle cap.
Setidaknya ada tiga hal
yang turut menciptakan kehadiran Seborrheic Dermatitis, yaitu keberadaan jamur malassezia yang berkembang pada
permukaan kulit berminyak, reaksi peradangan yang berkaitan dengan psoriasis
(penyakit autoimun yang menyerang kulit), dan pengaruh pergantian musim atau
cuaca.
Gejala
Seborrheic Dermatitis. Bila Anda merasa gatal,
muncul serpihan kulit atau ketombe yang menimbulkan kerak berwarna
putih-keperakan hingga kuning-keemasan pada area yang meradang, dan kulit
disekitarnya berwarna merah muda ini merupakan ciri utama dari Seborrheic
Dermatitis. Rasa gatal yang menyengat ini terdapat pada kulit kepala. Pada
kelopak mata juga dapat timbul pengerasan lapisan kulit yang disebut
Blepharitis. Hubungi dokter jika beragam cara yang Anda coba tidak dapat
menghentikan tumbuhnya ketombe atau bahkan rasa gatal dan serpihan ketombe
semakin parah.
Pengobatan
Seborrheic Dermatitis. Untuk mengatasi
gangguan ketombe ada beberapa cara yang tentu harus Anda konsultasikan terlebih
dahulu dengan dokter spesialis, misalnya: penggunaan salep, krim, atau sampo
yang memiliki kandungan kortikosteroid. Hanya saja kandungan tersebut tidak
dapat digunakan dalam jangka panjang, karena dapat menyebabkan penipisan kulit
dan timbul bekas berupa garis-garis. Namun tidak hanya sampo dengan kandungan
zat tersebut saja yang mampu mengatasi ketombe, sampo yang memiliki kandungan
anti jamur seperti Ketoconazole
juga cukup membantu. Selain itu obat inhibitor kalsineurin yang berpengaruh
terhadap sistem kekebalan tubuh juga digunakan sebagai alternatif terakhir,
karena dicurigai dapat menimbulkan kanker. Untuk pertolongan pertama tahap
lanjutan dapat dilakukan dengan menggunakan krim anti-bakteri Metronidazole,
sekali atau dua kali pakai dan lihat perkembangan sebelum melanjutkan
pemakaiannya. Beberapa orang juga menerapkan metode terapi cahaya yang disertai
dengan obat-obatan. Sekali lagi, artikel ini hanya menyajikan informasi dan
tidak mempromosikan produk kesehatan manapun, sekalipun itu tertera dalam
artikel ini.
Untuk
menjegahnya, dengan cara Menjaga kondisi kepala
dan rambut tetap bersih adalah hal utama guna mengontrol perkembangan ketombe.
Untuk dapat mencegah terjadinya kambuh-sembuh dari serangan jamur Malassezia,
Anda perlu mendapatkan sinar matahari yang cukup dan penggunaan sampo yang
tepat (sesuai dengan penyebab ketombe). Tentu saja tanpa kehadiran ketombe,
Anda dapat lebih percaya diri.
10.
Hives
/ Urticaria (Gatal Alergi)
Urtikaria (dikenal juga dengan “hives, gatal-gatal, kaligata,
atau biduran”) adalah kondisi
kelainan kulit berupa reaksi vaskular terhadap bermacam-macam sebab,
biasanya disebabkan oleh suatu reaksi alergi, yang mempunyai ciri-ciri berupa kulit kemerahan (eritema) dengan sedikit oedem atau penonjolan (elevasi) kulit berbatas tegas yang timbul secara cepat setelah
dicetuskan oleh faktor presipitasi dan menghilang perlahan-lahan.
Meskipun pada umumnya penyebab urtikaria diketahui karena
rekasi alergi terhadap alergen tertentu, tetapi pada kondisi lain dimana tidak diketahui
penyebabnya secara signifikan, maka dikenal istilah urtikaria
idiopatik.
Urtikaria adalah gangguan dermatologi yang paling sering terlihat di UGD. Eritema berbatas tegas dan edema
yang melibatkan dermis dan epidermis yang sangat gatal. Urtikaria dapat bersifat akut (berlangsung kurang dari 6 minggu)
atau kronis (lebih dari 6 minggu). Berbagai macam varian urtikaria
antara lain imunoglobulin E akut (IgE)-dimediasi urtikaria, kimia-induced
urticaria (non-IgE-mediated), vaskulitis urtikaria, urtikaria autoimun,
urtikaria kolinergik, urtikaria dingin, mastositosis, Muckle-Wells syndrome,
dan banyak lainnya.
Sejumlah faktor, baik imunologi dan nonimunologik, dapat terlibat
dalam patogenesis terjadinya urtikaria. Urtikaria
dihasilkan dari pelepasan histamin dari jaringan sel
mast dan dari sirkulasi basofil. Faktor-faktor nonimunologik yang dapat melepaskan histamin
dari sel tersebut meliputi bahan-bahan
kimia, beberapa obat-obatan (termasuk morfin dan kodein), makan makanan laut seperti lobster, kerang, dan makanan-makanan lain, toksin bakteri, serta agen fisik. Mekanisme imunologik kemungkinan
terlibat lebih sering pada urtikaria akut daripada urtikaria kronik. Mekanisme
yang paling sering adalah reaksi hipersensitivitas tipe I yang distimulasi oleh antigen polivalen yang mempertemukan dua molekul Ig E spesifik yang mengikat sel mast atau permukaan
basofil.
Diduga penyebab urtikaria bermacam-macam, diantaranya :
obat, makanan, gigitan/ sengatan serangga, bahkan foto sensitizer, inhalan, kontaktan, trauma
fisik, infeksi, dan investasi parasit, psikis, genetik, dan penyakit sistemik.
a. Obat
Bermacam-
macam obat dapat menimbulkan urtikaria, baik secara imunologik maupun
nonimunologik. Hampir semua obat sistemik menimbulkan urtikaria secara
imunologik tipe I atau II. Contohnya ialah obat-obat golongan penisilin, sulfonamid, analgesik, pencahar, hormon, dan diuretik. Ada pula obat yang secara nonimunologik langsung
merangsang sel mast untuk melepaskan histamin, misalnya kodein, opium, dan zat kontras. Aspirin menimbulkan urtikaria karena menghambat sintesis prostaglandin dari asam
arakidonat.
b. Makanan
Peranan
makanan ternyata lebih penting pada urtikaria yang akut, umumnya akibat reaksi
imunologik. Makanan berupa protein atau bahan lain yang dicampurkan ke dalamnya seperti zat warna, penyedap rasa, atau bahan pengawet, sering menimbulkan urtikaria
alergika. Contoh makanan yang sering menimbulkan urtikaria ialah, telur, ikan, kacang, udang, cokelat, tomat, arbei, babi, keju, bawang, dan semangka. Bahan yang dicampurkan seperti asam nitrat,asam benzoat, ragi, salisilat, dan penisilin. CHAMPION 1969 melaporkan +-2% urtikaria kronik disebabkan sensitisasi terhadap makanan.
c. Gigitan/sengatan serangga
Gigitan/sengat serangga dapat menyebabkan
urtikaria setempat, agaknya hal ini lebih banyak diperantarai oleh IgE (tipe I) dan tipe seluler (tipe
IV). Tetapi venom dan toksin bakteri, biasanya dapat pula mengaktifkan komplemen. Nyamuk, kepinding, dan serangga lainnya, menimbulkan
urtika bentuk papular di sekitar tempat gigitan, biasanya
sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari, minggu, atau bulan.
d. Bahan fotosensitizer
e. Inhalan
f. Kontaktan
Kontaktan yang sering menimbulkan urtikaria
ialah kuku binatang, serbuk tekstil, air liur binatang, tumbuhan, buah, bahan kimia, misalnya insect
repellent (penangkis serangga), dan bahan kosmetik. Keadaan ini disebabkan
bahan tersebut menembus kulit dan menimbulkan urtikaria.
g. Trauma fisik
Trauma
fisik dapat diakibatkan oleh faktor dingin, yakni berenang atau memegang benda
dingin. Faktor panas misalnya sinar matahari, sinar UV, radiasi, dan panas pembakaran. Faktor tekanan yaitu goresan, pakaian ketat, ikat pinggang, air yang menetes atau semprotan air, vibrasi, dan tekanan berulang-ulang
contohnya pijat, keringat, benda berat, demam, dan emosi menyebabkan urtikaria fisik baik
secara imunologik maupun nonimunologik.
h. Infeksi dan infestasi
Bermacam-macam
infeksi dapat menimbulkan urtikaria, misalnya infeksi bakteri, virus, jamur, maupun infestasi parasit. Infeksi oleh bakteri, contohnya pada infeksi tonsil, infeksi gigi, dan sinusitis. Masih merupakan pertanyaan, apakah urtikaria timbul karena
toksin bakteri atau oleh sensitisasi. Infeksi virus hepatitis, mononukleosis, dan infeksi virus Cosackie pernah dilaporkan sebagai penyebab.
Infeksi jamur kandida dan dermatofit sering dilaporkan sebagai penyebab
urtikaria. Infeksi cacing pita, cacing tambang, cacing gelang juga Schistosoma atau Echinococcus dapat menyebabkan urtikaria.
11.
Vitiligo
Vitiligo merupakan penyakit yang menyebabkan terbentuknya
bercak-bercak putih pada kulit. Penyakit ini dapat terjadi pada segala usia,
tapi umumnya sebelum pengidap berusia 20 tahun.
Perkembangan vitiligo sulit diprediksi karena umumnya
berbeda-beda pada tiap penderita. Ada yang mengalami penyebaran bercak dengan
cepat dan ada yang lambat. Sebagian besar penderitanya kehilangan pigmen kulit
secara perlahan-lahan pada hampir seluruh permukaan kulit.
Gejala dan Perkembangan Vitiligo. Penyakit jangka panjang ini dapat menyerang semua kulit
tubuh. Beberapa bagian tubuh yang rentan terserang vitiligo adalah permukaan
yang paling sering terpajan sinar matahari seperti tangan, kaki, wajah, bibir,
serta leher. Vitiligo juga dapat menyerang akar rambut dan menyebabkan
tumbuhnya uban pada rambut, bulu mata, alis, dan jenggot. Gejala utama yang
paling menonjol adalah munculnya bercak-bercak yang awalnya berwarna lebih muda
dari kulit normal dan kemudian berubah menjadi putih. Bercak-bercak tersebut
biasanya permanen dan lebih rentan terbakar sinar matahari. Walau tidak
menyebabkan iritasi atau ruam, bercak-bercak tersebut terkadang terasa gatal.
Vitiligo juga terbagi ke dalam dua kategori, yaitu vitiligo menyeluruh yang
menyerang kedua sisi tubuh dan vitiligo yang hanya terjadi pada bagian-bagian
tertentu atau salah satu sisi tubuh saja. Jenis yang paling umum adalah
vitiligo menyeluruh dengan jumlah pengidap yang diperkirakan sekitar 90 persen.
Penyebab dan Faktor Risiko Vitiligo. Walau tidak menular dan tidak mengancam jiwa, penyakit ini
dapat memengaruhi penampilan serta kepercayaan diri pengidapnya. Vitiligo
terjadi ketika kulit tidak memproduksi melanin secara memadai. Melanin adalah
senyawa yang menentukan warna kulit dan melindungi kulit dari efek buruk sinar
matahari. Penyebab di balik kekurangan melanin tersebut belum diketahui secara
pasti. Tetapi para pakar menduga penyakit ini berhubungan dengan beberapa
faktor risiko.
·
Faktor
keturunan. Sekitar 1 dari 5 pengidap vitiligo memiliki anggota keluarga dengan
penyakit yang sama.
·
Stres.
·
Mengalami
kerusakan kulit, misalnya akibat terbakar matahari.
· Terpajan senyawa kimia tertentu.
Proses
Diagnosis Vitiligo.
Diagnosis penyakit ini umumnya melalui pemeriksaan fisik oleh dokter. Jika
menduga Anda mengidap vitiligo, dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan
Anda dan keluarga, serta durasi gejala vitiligo yang Anda alami. Untuk
memastikan diagnosis, ada beberapa jenis pemeriksaan mendetail yang biasanya
akan dianjurkan. Salah satunya adalah pemeriksaan kulit menggunakan lampu ultraviolet.
Tes ini berfungsi menghapus kemungkinan adanya penyakit kulit lain, misalnya
dermatitis. Tes darah mungkin dianjurkan untuk memeriksa kemungkinan adanya
kondisi autoimun lain, misalnya diabetes atau penyakit Addison. Tes darah juga
dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi kelenjar tiroid guna memeriksa
kemungkinan adanya hipertiroidisme.
Langkah
Penanganan Vitiligo.
Langkah penanganan utama yang dapat Anda lakukan adalah dengan memaksimalisasi
perlindungan kulit dari sinar matahari. Meski tidak bisa disembuhkan,
penanganan yang tepat dapat memperlambat perkembangan vitiligo serta
memperbaiki penampilan kulit pengidap.
Kulit pengidap vitiligo kekurangan
senyawa melanin yang berfungsi melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Karena
itu, gunakanlah tabir surya dengan SPF 30 atau lebih agar tidak mudah terbakar
matahari serta terhindar dari kerusakan.
Anda juga dapat menggunakan krim
‘kamuflase’ kulit untuk mengatasinya. Krim tahan air ini berfungsi menyamarkan
bercak-bercak vitiligo. Alternatif lainnya adalah produk kosmetik seperti
losion penggelap warna kulit atau yang lebih dikenal dengan tanning lotion.
Selain melindungi kulit dan
menyamarkan bercak, vitiligo juga dapat ditangani dengan langkah-langkah medis.
Langkah penanganan medis umumnya
memiliki efek samping yang dapat memengaruhi kesehatan Anda. Karena itu, dokter
cenderung menganjurkan penanganan vitiligo dengan produk perawatan tubuh dan
kosmetik secara maksimal sebelum memutuskan langkah penanganan lain.
- Obat oles
Beberapa
jenis obat oles yang digunakan untuk menangani vitiligo adalah kortikosteroid, pimecrolimus
atau tacrolimus, dan losion depigmentasi.
Krim atau
salep kortikosteroid dianjurkan oleh dokter untuk pengidap vitiligo yang hanya
memiliki bercak-bercak pada sebagian kecil tubuhnya. Salep ini bukan untuk
digunakan pada wajah. Pengidap vitiligo yang sedang hamil juga sebaiknya
menghindari obat ini. Kortikosteroid memiliki efek samping yang signifikan,
seperti kulit yang menipis sehingga pembuluh darah terlihat dan muncul guratan
pada kulit (stretch mark). Karena itu, obat ini umumnya tidak digunakan
sebagai penanganan jangka panjang dan dokter akan memantau kondisi pengidap
secara teratur selama menggunakan obat ini. Obat oles lain yang dapat menjadi
alternatif adalah pimecrolimus atau tacrolimus. Keduanya
merupakan obat yang biasa digunakan untuk mengobati eksim. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat
obat-obat ini di antaranya kulit menjadi lebih sensitif terhadap cahaya
matahari, muncul sensasi terbakar atau sakit, serta wajah memerah dan iritasi
kulit ketika Anda mengonsumsi minuman keras. Jika mengidap vitiligo dengan
bercak-bercak putih di sebagian besar tubuh, Anda dapat menjalani depigmentasi.
Proses ini dilakukan dengan mengoleskan losion yang akan melunturkan pigmen
kulit yang normal sehingga warnanya menjadi serupa dengan bercak vitiligo. Obat
oles yang digunakan adalah losion mengandung hydroquinone yang dapat
mencegah kembalinya pigmen kulit. Sayangnya, depigmentasi kulit yang dijalani
akan bersifat permanen sehingga kulit Anda tidak memiliki perlindungan alami
dari sinar matahari lagi. Selain itu, hydroquinone juga
berpotensi menyebabkan kulit terasa gatal, perih, serta kemerahan.
- Analog
vitamin D
Penggunaan
obat ini dapat dikombinasikan dengan kortikosteroid atau fototerapi. Contohnya
adalah calcipotriol.
- Terapi
cahaya (fototerapi)
Langkah
medis ini akan dipilih jika bercak-bercak vitiligo pengidap sudah menyebar luas
atau tidak bisa ditangani dengan obat oles. Terapi ini menggunakan cahaya
ultraviolet (UV) A atau B untuk mengembalikan warna kulit yang terserang
vitiligo. Efek samping terapi ini adalah meningkatnya risiko kanker kulit.
- Terapi
laser
Sama
seperti fototerapi, prosedur ini bertujuan untuk mengembalikan warna kulit pada
bercak-bercak vitiligo, tapi hanya efektif untuk vitiligo yang menyerang
sebagian kecil kulit tubuh.
- Operasi
cangkok kulit
Dalam
prosedur ini, kulit sehat dari bagian tubuh yang tidak mengalami vitiligo akan
diambil dan digunakan untuk melapisi kulit yang memiliki bercak-bercak
vitiligo. Operasi ini dapat dilakukan jika bercak-bercak vitiligo Anda hanya
menyerang sebagian kecil tubuh dan tidak mengalami perkembangan.
Jika tidak
ditangani, vitiligo akan terus berkembang dan terkadang mengakibatkan beberapa
komplikasi, misalnya:
·
Kekurangan
melanin akan menyebabkan kulit rentan terhadap pengaruh sinar matahari sehingga
mudah terbakar dan mempertinggi risiko kanker kulit.
·
Kekurangan
pigmen pada mata dapat menyebabkan inflamasi pada bagian iris.
· Penurunan kemampuan pendengaran.
Kondisi ini umumnya terjadi pada kasus vitiligo yang bersifat keturunan.
Melanin berperan dalam fungsi dan struktur telinga bagian dalam. Diperkirakan
sekitar 15 persen penderita vitiligo di bawah umur 40 mengalami komplikasi ini.
12.
Warts
(Kutil)
Kutil dalam istilah medis
disebut Papilloma. Papilloma itu sebenarnya sejenis tumor
jinak pada kulit,
berasal dari penebalan lapisan luar kulit yang berlebihan. Bentuk kutil ini bisa
bermacam-macam. Bisa besar-besar atau bisa juga kecil-kecil. Biasanya memang
kalau dipegang tidak sakit,
dan kalau sudah sangat besar, bisa saja berdarah kalau lecet. Bila sudah besar
biasanya bentuknya seperti bunga
kol.
Kutil disebabkan oleh Human
Papilloma Virus (HPV). Virus ini memang menyerang kulit dan salah satu
jenis penyakitnya yaitu menimbulkan kutil kecil-kecil di telapak tangan.
(Kutil yang umum
menyerang manusia). Ahli penyakit kulit menggolongkan kutil secara umum dalam
kelompok common warts (verruca vulgaris), verrucas (plantar warts), plane warts
(verruca plana), dan filiform warts (verucca filiformis).
· Common
warts, yakni jenis kutil berpermukaan kasar serta teksturnya berupa benjolan
menebal, biasa disebut papula atau plak. Kutil ini sering timbul buku jari,
jari, siku dan lutut. Kebanyakan memiliki bintik-bintik kecil gelap yang
berasal dari pembuluh darah beku.
·
Verrucas biasanya muncul di telapak
kaki, kadang-kadang di tumit dan jari kaki. Jenis ini dapat menyakitkan dan
biasanya tumbuh ke dalam kulit karena adanya tekanan dari telapak kaki. Ciri
khasnya memiliki titik hitam di tengah dengan daerah putih disekitarnya yang
mengeras.
·
Plane warts biasanya berbentuk bulat,
datar, mulus, dan umumnya berwarna kekuningan, kecoklatan, atau menyesuaikan
warna kulit penderitanya.
· Filiform
warts berbentuk panjang dan biasanya ditemukan pada kelopak mata, leher, dan
ketiak.
Kutil
tidak terlalu bahaya dan relatif mudah dihilangkan. Namun karena tidak
menyenangkan dilihat dan beberapa jenis kutil menyebabkan rasa nyeri, maka
berbagai pengobatan telah dikembangkan untuk menghilangkannya, antara lain:
- Asam salisilat,
merupakan asam yang melunakkan permukaan kulit dan menyebabkan kulit
meluruh dan mudah dirontokkan. Ini adalah pengobatan paling umum untuk
kutil. Hanya saja pengobatan ini membutuhkan waktu berminggu-minggu hingga
hitungan bulan.
- Krim
Retinoid (Retin-A, Avita), Merupakan obat yang menghalangi pertumbuhan sel
kulit.
- Cantharidin
(Cantharone, Cantharone Plus), adalah obat yang disuntikkan atau dioleskan
dan menyebabkan kutil dan kulit di sekitarnya melepuh sehingga kutil bisa
diangkat. Pengobatan ini hanya bisa didapat di ruang praktek dokter.
- Bichloracetic
acid (BCA), membunuh kutil dengan menghancurkan protein di dalam selnya.
Biasanya digunakan untuk kutil di telapak tangan atau kaki. BCA juga bisa
menyerang sel normal, sehingga harus diaplikasikan dengan hati-hati.
- Nitrogen,
Nitrogen dalam bentuk cair bisa disemprotkan kepada kutil dan menyebabkan
kutil mengeras dan menjadi rapuh sehingga mudah dibuang oleh dokter. Hanya
saja cara ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman.
13.
Necrotizing
Fasciitis (Pembengkakan Jaringan Lunak)
Necrotizing fasciitis adalah suatu infeksi/peradangan jarang
dihasilkan bakteri yang menghancurkan kulit dan jaringan lembut di bawah nya (
termasuk lemak dan perlindungan jaringan yang otot-otot (fasia). Karena
jaringan-jaringan ini sering kali mati dengan cepat, seseorang dengan
Necrotizing fasciitis kadang-kadang dapat dikatakan terkena infeksi/tersebar
oleh bakteri yang disebut "Bakteri Pemakan Daging" , terutama
Streptococcus pyogenes.
Necrotizing fasciitis adalah penyakit yang sangat jarang
namun serius. Di sekitar 30% dari mereka yang mengembangkan Necrotizing
fasciitis mati.
Banyak orang yang mendapat Necrotizing fasciitis dalam keadaan baik sebelum
infeksi-infeksi pada resiko yang ditingkatkan mengembangkan infeksi/peradangan
itu adalah orang-orang yang :
a. Sistem kekebalan yang lemah atau
kekurangan darah yang berfungsi sebagai penyerang kuman yang tepat untuk
menangkis infeksi/peradangan.
b. Mempunyai permasalahan kesehatan
kronis seperti kencing manis, kanker, atau penyakit hati atau ginjal.
c. Sudah mengalami amputasi atau
luka-luka berhubungan dengan pembedahan, termasuk kelahiran melalui pembedahan.
d. Baru-baru ini terkena penyakit cacar
air atau infeksi-infeksi karena virus lain yang menyebabkan suatu ruam.
e. Penggunaan obat-obat golongan
steroid, mampu menyerang infeksi/peradangan
Necrotizing fasciitis disebabkan
oleh bakteri Streptococcus Grup A, patogen yang sama yang menyebabkan sakit
tenggorokan dan impetigo. Strain kurang parah biasanya hidup pada kulit kita.
Biasanya, sistem yang menutupi tubuh (terutama kulit)
bertindak sebagai penghalang terhadap infeksi oleh bakteri di lingkungan dan
pada kulit kita, di mana mereka benar-benar tidak berbahaya bagi kita.
Dua peristiwa harus terjadi untuk necrotizing fasciitis.
Pertama, penghalang kulit harus patah, luka kecil sudah cukup untuk infeksi.
Kedua, strain bakteri Streptococcus invasif harus langsung menghubungi luka.
Kadang-kadang dua peristiwa terjadi secara bersamaan di kantor dokter atau
ruang gawat darurat (selama C-section, misalnya).
Strain yang paling berbahaya Streptococcus bereproduksi
dengan cepat dan melepaskan racun, sekali di dalam tubuh. Racun ini merusak
kulit, lemak dan otot, jaringan yang membusuk dan menjadi gangren. Akhirnya,
bakteri dan racun menyebar ke organ.
Menurut CDC, sekitar 25 persen kasus necrotizing fasciitis
menyebabkan kematian, tapi deteksi dini dapat sangat meningkatkan kemungkinan
bertahan hidup. Perawatan melibatkan dosis berat antibiotik dan pembedahan
untuk mengangkat jaringan rusak. Amputasi juga diperlukan dalam beberapa kasus.
Tanda penyakit ini seringkali diawali hanya sebagai
selulitis. Kulit tersebut bisa terlihat pucat pada awalnya, tetapi cepat
menjadi merah atau merah tua, panas bila disentuh, dan kadangkala menjadi bengkak.
Kemudian, kulit menjadi violet, seringkali dengan terbentuknya lepuhan besar
yang berisi cairan (bullae). Cairan yang berasal dari lepuhan ini
berwarna coklat, berair, dan kadangkala berbau tidak sedap. Daerah pada kulit
yang mati menjadi hitam (ganggren). Beberapa jenis infeksi, termasuk
yang disebabkan oleh clostridia dan bakteri gabungan, menghasilkan gas.
Gas tersebut menciptakan gelembung di bawah kulit dan kadangkala pada lepuhan
itu sendiri, menyebabkan kulit terasa pecah ketika ditekan. Awalnya, daerah
yang terinfeksi terasa sangat sakit, tetapi dengan matinya kulit, saraf
berhenti bekerja dan daerah tersebut kehilangan rasa.
Penderita biasanya merasa sangat sakit, mengalami demam
tinggi, detak jantung yang cepat, pusing sampai tidak sadarkan diri. Tekanan
darah bisa turun karena racun yang dikeluarkan oleh bakteri dan reaksi tubuh
terhadap infeksi (septic shock).
Infeksi necrotizing fasciitis mulai bekerja ketika bakteri
merusak jaringan dan fascia yang berada di dekat permukaan kulit, di sekitar
memar atau luka, atau bisa juga terlihat di bawah kulit. Gejala- gejala yang
mungkin muncul diantaranya sebagai berikut :
a. Rasa sakit yang tak tertahankan di
daerah yang terinfeksi dan di tempat dimana bakteri aktif
b. Mual dan kebingungan
c. Demam tinggi
d. Tekanan darah sangat rendah
e. Dehidrasi karena adanya toksin dan
enzim yang diproduksi oleh bakteri dalam tubuh
f. Daerah yang terinfeksi menjadi
merah, bengkak, dan adanya sensasi terbakar
14.
Kandidiasis (Cutaneous Candidiasis)
Kandidiasis adalah penyakit jamur yang
bersifat akut atau
subakut disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh Candida
albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru,
kadang-kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau
meningitis.
Kandidiasis adalah sebuah penyakit dimana sering juga
disebut sebagai:
·
Candidosis
·
Moniliasis
·
Oidiomycosis
·
Trush
Berdasarkan
tempat yang terkena, kandidiasis dibagi sebagai berikut:
a. Kandidosis
selaput lendir :
-
Kandidosis oral (thrush)
-
Perleche
-
Vulvovaginitis
-
Balanitis atau balanopostitis
-
Kandidosis mukokutan kronik
- Kandidosis
bronkopulmonar dan paru
b. Kandidosis
kutis :
- Lokalisata : 1). daerah
intertriginosa.
2). daerah perianal
- Generalisata
- Paronikia dan onikomikosis
- Kandidiasis kutis granulomatosa.
c. Kandidosis sistemik :
- Endokarditis
- Meningitis
- Pielonefritis
- Septikemia
d. Reaksi id (kandidid).
Penyakit ini ditemukan di seluruh
dunia, dapat menyerang semua umur, baik laki-laki maupun perempuan. Hubungan
ras dengan penyakit ini tidak jelas tetapi insiden diduga lebih tinggi di
negara berkembang. Penyakit ini lebih banyak terjadi pada daerah tropis dengan
kelembaban udara yang tinggi dan pada musim hujan sehubungan dengan
daerah-daerah yang tergenang air.
15.
Bisul
(Carbuncle)
Bisul adalah suatu
penyakit infeksi akut yang dimulai pada folikel (kantung) rambut dan
sekitarnya, berbentuk bulat, nyeri, berbatas tegas, dan berakhir dengan adanya
nanah di tengah. Radang pada jaringan penyambung pada kulit yang lebih dalam
kadang dapat terjadi sebelum atau bersamaan dengan bisul. Penyakit ini jarang
ditemui pada anak-anak, namun meningkat risiko terkena setelah masa
puber/pubertas. Bisul ini pada dasarnya merupakan penyakit yang dapat sembuh
sendirinya, namun beberapa bisul dapat menetap (disebut sebagai kasus kronis)
atau berulang yang dapat bertahan bulan hingga tahunan. Sebagian besar pasien
dengan bisul yang berulang bahkan memiliki sistem imun yang baik.
Penyebab penyakit ini
adalah Bakteri Staphylococcus aureus. Secara normal, bakteri ini
terdapat pada kulit hidung dan sekitar kemaluan. Ada bukti yang menyatakan
bahwa ujung hidung merupakan tempat utama dari bakteri ini sebelum menyebar dan
menyebabkan infeksi pada kulit bagian tubuh lain. Infeksi oleh bakteri ini
berawal di folikel rambut, lalu dalam waktu lama dapat menyebar ke bagian tubuh
lainnya.
Integritas (kualitas)
permukaan kulit sebagai benteng pertahanan terhadap bakteri ini dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti iritasi, tekanan, gesekan, keringat,
radang kulit, bercukur, dan faktor yang akan dijelaskan lebih lanjut. Jika
integritas ini terganggu, bakteri ini dapat masuk ke bagian dalam kulit dan
menimbulkan terjadinya infeksi. Bakteri ini dapat berpindah dari bagian atau
tempat yang paling banyak menyentuh bagian tubuh lainnya, seperti tangan yang
tidak bersih memegang daerah dengan integritas kulit yang kurang.
Berbagai faktor yang
mempermudah seseorang terinfeksi oleh bakteri ini antara lain: peminum alkohol
berat, kurang nutrisi, tingkat kebersihan yang buruk, kulit yang berminyak,
riwayat jerawat dan ketombe, gangguan daya tahan tubuh dan kondisi-kondisi di
mana daya tahan tubuh menurun, seperti diabetes melitus atau AIDS.
Selain itu, pasien yang
memiliki kencederungan untuk berkeringat berlebih juga lebih mudah terkena
bakteri ini, terutama pada daerah yang tertutup pakaian seperti paha dan
bokong.
Kebanyakan bisul dapat
sembuh dengan sendirinya dan memberikan respon baik terhadap kompres hangat
yang dapat memberikan sensasi nyaman dan membuat titik nanah menjadi terlihat
lebih jelas.
Jika hanya ada beberapa
buah bisul, pengobatan cukup dilakukan dengan cara mengoleskan antibiotik /
salep. Jika terdapat banyak bisul, maka dapat diberikan kombinasi antibiotik
oles dan minum dengan dosis yang bergantung pada beratnya penyakit. Jika sudah
terlihat ada titik nanah yang jelas, nanah baru dapat dikeluarkan. Akan tetapi,
jika bisul baru timbul atau terlihat sangat meradang, pengeluaran nanah dari
bisul harus dihindari. Kompres hangat harus terus diaplikasikan pada bisul ini
hingga bisul matang.
Bisul yang berlokasi
pada liang telinga luar, bibir atas, hidung baru dapat diobati jikaterapi
dengan antibiotik gagal dalam mengecilkan atau menghilangkan bisul. Pada kasus
ini, antibiotik oles (Bactroban®) dapat diberikan sebagai tambahan
dari pemberian antibiotik minum. Kompres hangat tentunya juga masih menjadi
terapi tambahan pada kasus ini.
Bila terjadi bisul
berulang, maka penyebabnya perlu dicari tahu seperti diabetes melitus. Hal yang
paling penting untuk mencegah kasus bisul berulang adalah menghindari autoinokulasi.
Permukaan kulit di lokasi yang ada bisulnya dapat menjadi sumber bakteri,
terlebih jika terdapat luka kecil atau radang. Pengobatan pada kasus ini memerlukan
evaluasi lebih lanjut dan pilihan terapi yang berbeda.
Pada kasus bisul yang
sering berulang, tidak respon terhadap pengobatan konvensional, bisul pada
pasien dengan gangguan daya tahan tubuh, kadang diperlukan pengambilan sampel
baik darah maupun dari bisul tersebut. Sampel ini perlu diperiksa dan dikultur
di laboratorium untuk pengobatan yang lebih tepat karena biasanya bisul ini
disebabkan oleh jenis bakteri yang sudah tahan terhadap pengobatan biasa.
Pemberian Bactroban® oles pada ujung hidung selama 5 hari dan mandi dengan
sabun antiseptik dapat mencegah terjadinya kejadian berulang.
16.
Selulitis
(Cellulitis)
Selulitis (Cellulitis)
merupakan infeksi bakteri pada jaringan subkutan yang, pada orang-orang dengan
imunitas normal, biasanya disebabkan oleh Streptococcus pyrogenes. ‘Erisipelas’
adalah istilah untuk selulitis streptokokus yang superfisial di mana tepinya
berbatas tegas. Kadang-kadang, bakteri lain ikut terlibat. Haemophilus
influenzae merupakan penyebab yang penting dari selulitis fasial pada
anak-anak, yang sering berhubungan dengan otitis media ipsilateral. Pada
orang-orang dengan imunokompromasi (immunocom-promised), berbagai macam bakteri
mungkin menyebabkan selulitis.
Selulitis sering
terjadi pada tungkai, walaupun bisa terdapat pada bagian lain tubuh. Erisipelas
biasanya terjadi di daerah muka. Organisme penyebab bisa masuk ke dalam kulit
melalui lecet-lecet ringan atau retakan kulit pada jari kaki yang terkena tines
pedis, dan pada banyak kasus, ulkus pada tungkai merupakan pintu masuk bakteri.
Faktor predesposisi yang sering adalah edema tungkai, dan selulitis banyak
didapatkan pada orang tua yang sering mengalami edema tungkai yang berasal dari
jantung, vena, dan limfe.
Daerah yang terkena
menjadi eritema, terasa panas dan bengkak, serta terdapat lepuhan-lepuhan dan
daerah nekrosis. Pasien menjadi demam dan merasa tidak enak badan. Bisa terjadi
kekakuan, dan pada orang tua dapat terjadi penurunan kesadaran. Bila diduga
selulitis disebabkan oleh streptokokus, yang hanya dapat diobati dengan
penisilin, maka mulailah dengan memberi benzilpenisilin intravena. Bila tungkai
terserang, istirahat di tempat tidur merupakan hal yang penting dalam
pengobatan. Bila berkembang menjadi nekrosis jaringan yang luas, maka perlu
dilakukan tindakan bedah untuk mengangkat jaringan nekrotik tadi (debridement).
Keadaan yang sangat
parah, di mana terjadi selulitis yang dalam, yang jugs mengenai fascia dan
otot, disebut ‘necrotizing fasciitis’. Pada beberapa tahun yang lalu kelainan
ini menjadi terkenal ketika hal ini menarik perhatian pers terkemuka di lnggris
dan diberitakan sebagai disebabkan oleh ‘virus pemakan daging’. Hal ini
berhubungan dengan nekrosis jaringan yang luas dan toksemia yang parah, yang
bisa cepat menyebabkan kematian, kecuali bila segera dilakukan tindakan,
termasuk dilakukannya eksisi jaringan yang terkena.
Beberapa pasien
mengalami selulitis yang sering kambuh, di mana setiap episode merusak saluran
limfe yang kemudian akan menyebabkan edema. Kasus ini bisa diatasi dengan memberikan
penisilin V oral untuk pencegahan atau eritromisin untuk mencegah terjadinya
serangan lebih lanjut.
17.
Hypohidrosis
Keringat berlebihan yang keluar dari tubuh kita dalam
istilah kesehatan disebut dengan Hiperhidrosis, yaitu kelainan yang terjadi pada
tubuh manusia yang berhubungan dengan keringat yang berlebihan. Keringat yang
berlebihan atau Hiperhidrosis disebabkan oleh kelainan pada produksi hormon,
adanya penyakit, efek obat-obatan tertentu, pengaruh kejiwaan seperti takut
atau gelisah, faktor genetis atau keturunan, dan penyakit sistematik tertentu.
Penyebab
Hiperhidrosis atau keringat yang berlebihan di antaranya:
1. Konsumsi makanan banyak bumbu,
minuman panas dan mengandung kafein atau alkohol.
2. Asupan obat antipsikotik untuk
pengobatan gangguan mental dan morfin. Begitu pula analgesik dosis tinggi.
3. Menopause. Seringkali wanita
menopause terbangun di malam hari bermandi keringat akibat menurunnya kadar
hormon estrogen.
4. Menurunnya kadar gula darah
(hipoglikemia). Umumnya terjadi pada penderita diabetes dengan terapi insulin.
5. Demam. Terjadi bila suhu tubuh
meningkat di atas normal. Saat suhu turun, tubuh banyak berkeringat untuk
mengeluarkan kelebihan panas.
6. Hipertiroid. Akibat kelenjar tiroid
banyak menghasilkan hormon tiroksin bisa meningkatkan kepekaan rasa panas,
sehingga tubuh berkeringat.
7. Serangan jantung. Gejalanya berupa
nyeri bagian dada yang menyebar ke bahu, lengan, atau punggung, napas berat.
8. Tuberkulosis (TBC}. Gejalanya antara
lain batuk, demam ringan, dan berkeringat di waktu malam.
9.
Penyakit
kanker. Beberapa jenis kanker seperti leukemia dan kanker limfoma dapat
menyebabkan keringat berlebih.
Cara mengatasi hiperhidrosis yaitu
dengan mengeenakan pakaian berbahan sejuk dan menyerap keringat. Pemilihan
bahan pakaian yang tepat dapat membantu kulit untuk bernapas lebih leluasa
sehingga tidak merasa gerah atau panas yang dapat menyebabkan keringat.
Berkeringat sangat baik untuk
kesehatan, akan tetapi jika berlebihan akan menimbulkan masalah baru.
Berkeringat adalah suatu mekanisme tubuh dalam menyeimbangi suhu tubuh. Jika
terjadi berkeringat yang tiba-tiba menjadi banyak atau berlebihan tanpa sebab
yang jelas
18.
Impetigo
Impetigo adalah satu penyakit
menular. Impetigo adalah infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya
lepuhan-lepuhan kecil berisi nanah (pustula).
Impetigo paling sering
menyerang anak-anak, terutama yang kebersihan badannya kurang dan bisa muncul
di bagian tubuh manapun, tetapi paling sering ditemukan di wajah, lengan dan
tungkai. Pada dewasa, impetigo bisa terjadi setelah penyakit kulit lainnya.
Impetigo bisa juga terjadi setelah suatu infeksi saluran pernapasan atas
(misalnya flu atau infeksi virus lainnya).
Tempoh pengeraman. Waktu terkena penyakit
ini sampai tampak gejalanya memakan waktu 1 sampai 3 hari.
Itupun tergantung pada kondisi tubuh pasien
Gejala. Bintik-bintik merah
yang kecil menjadi lepuh yang berisi nanah dan berkeropeng; biasanya pada muka,
tangan atau kepala. Impetigo berawal sebagai luka terbuka yang menimbulkan
gatal, kemudian melepuh, mengeluarkan isi lepuhannya lalu mengering dan
akhirnya membentuk keropeng.
Impetigo merupakan
penyakit menular, yang ditularkan melalui cairan yang berasal dari lepuhannya.
Besarnya lepuhan
bervariasi, mulai dari seukuran kacang polong sampai seukuran cincin yang
besar. Lepuhan ini berisi carian kekuningan disertai rasa gatal. Bisa terjadi
pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar daerah yang terinfeksi.
Pencegahan. Mencuci
tangan dengan teliti. Infeksi bisa dicegah dengan memelihara kebersihan dan
kesehatan badan. Goresan ringan atau luka lecet sebaiknya dicuci bersih dengan
sabun dan air, bila perlu olesi dengan zat anti-bakteri.
Untuk mencegah penularan:
1. Hindari
kontak dengan cairan yang berasal dari lepuhan di kulit
2. Hindari
pemakaian bersama handuk, pisau cukur atau pakaian dengan penderita
3.
Selalu mencuci tangan setelah menangani
lesi kulit.
19.
Cutis Laxa
Cutis Laxa adalah suatu penyakit jaringan ikat
dimana kulit sangat mudah diregang/ditarik dan menggantung.
20.
Decubitus
Ulcers
Dekubitus adalah
kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan menembus otot
sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus
sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat.
Dekubitus atau luka
tekan adalah kerusakan jaringan yang terlokalisir yang disebabkan karena adanya
kompressi jaringan yang lunak diatas tulang yang menonjol (bony prominence) dan
adanya tekanan dari luar dalam jangka waktu yang lama. Kompressi jaringan akan
menyebabkan gangguan pada suplai darah pada daerah yang tertekan. Apabila ini
berlangsung lama, hal ini dapat menyebabkan insufisiensi aliran darah, anoksia
atau iskemi jaringan dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian sel
Luka tekan (pressure
ulcer) atau dekubitus merupakan masalah serius yang sering tejadi pada pasien
yang mengalami gangguan mobilitas, seperti pasien stroke, injuri tulang
belakang atau penyakit degeneratif. Istilah dekubitus sebenarnya kurang tepat
dipakai untuk menggambarkan luka tekan karena asal kata dekubitus adalah
decumbere yang artinya berbaring. Ini diartikan bahwa luka tekan hanya
berkembang pada pasien yang dalam keadaan berbaring. Padahal sebenarnya luka
tekan tidak hanya berkembang pada pasien yang berbaring, tapi juga dapat
terjadi pada pasien yang menggunakan kursi roda atau prostesi. Oleh karena itu
istilah dekubitus sekarang ini jarang digunakan di literatur literatur untuk
menggambarkan istilah luka tekan.