KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam
wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela
jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah
terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lain.
Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); dan di dalamnya dapat
disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-), dan spasi.
Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan
intonasi akhir pada wujud lisan sedangkan spasi yang mengikuti mereka
melambangkan kesenyapan. Tanda baca sepadan dengan jeda.
Macam
– macam Kalimat
1.
Kalimat Aktif
Kalimat
aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan. Biasanya
memiliki predikatnya berupa kata kerja berawalan me atau ber. Contoh: Nina
menulis surat untuk nenek.
2.
Kalimat Pasif
Kalimat
pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Biasanya memiliki
predikat berupa kata kerja berawalan di-. Contoh: Surat untuk nenek ditulis
oleh Nina.
Cara
mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif:
a. Subjek pada
kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.
b. Awalan me-
diganti dengan di-.
c. Tambahkan
kata oleh di belakang predikat. Contoh: Bapak memancing ikan. (aktif) Ikan dipancing
oleh bapak. (pasif)
d. Jika subjek
kalimat aktif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat dihapus, kemudian
subjek dan predikat dirapatkan. Contoh: Aku harus memngerjakan PR. (aktif) PR
harus kukerjakan. (pasif)
3.
Kalimat Langsung
Kalimat
langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Bagian
kutipan dalam kalimat langsung dapat berupa kalimat tanya atau kalimat
perintah. Biasanya ditandai dengan tanda petik ( “....” ) Contoh: Ibu berkata,
“Anis, jangan bermain-main saja, kamu harus belajar !”
4.
Kalimat Tidak Langsung
Kalimat
tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan orang lain.
Bagian kutipan pada kalimat langsung berubah menjadi kalimat berita. Contoh:
Ibu berkata bahwa aku harus rajin belajar.
5.
Kalimat Berita
Kalimat
berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Umumnya mendorong
orang untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam
kalimat berita :
a. Kalimat
berita kepastian Contoh: Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
b. Kalimat
berita pengingkaran Contoh: Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
c. Kalimat
berita kesangsian Contoh: Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
d. Kalimat
berita bentuk lainnya Contoh: Kami tidak tahu mengapa dia datang terlambat.
6.
Kalimat Perintah
Kalimat
perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain
untuk melakukan sesuatu. Biasanya diakhiri dengan tanda seru (!). Dalam bentuk
lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Macam-macam
kalimat perintah :
a. Kalimat
perintah biasa, ditandai dengan partikel lah. Contoh : Gantilah
bajumu !
b. Kalimat
larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan. Contoh Jangan membuang sampah
sembarangan !
c. Kalimat
ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan. Contoh : Tolong
temani nenekmu di rumah !
7.
Kalimat Tanya
Kalimat
tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang sehingga
diperoleh jawaban tentang suatu masalah. Biasanya diakhiri dengan tanda tanya
(?). Secara lisan, kalimat tanya ditandai dengan intonasi yang rendah. Contoh:
Apakah kamu sakit? Siapa yang membeli buku ini?
8.
Kalimat Efektif
Kalimat
efektif memiliki syarat: 1. Secara tepat mewakili gagasan penulis atau
pembicaranya. 2. Menimbulkan gambaran yang sama antara penulis dengan pembaca
atau pembicara dengan pendengar. Ciri-ciri: 1. Memiliki kesatuan gagasan atau
ide pokok 2. Menggunakan kata atau frase imbuhan yang memiliki kesamaan. 3.
Tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu. 4. Memberikan penekanan pada
bagian-bagian yang penting.
9.
Kalimat Tunggal
Kalimat
tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari inti kalimat atau satu kalimat.
Inti kalimat dibentuk oleh subjek dan predikat Jenis-jenis kalimat tunggal:
a.
Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa
kata benda. Contoh: Saya siswa kelas VI.
b.
Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa
kata kerja. Contoh: Adik bernyanyi.
c.
Perluasan kalimat tunggal dilakukan dengan menambah
unsur baru yang disebut keterangan Dapat berupa keterangan tempat, keterangan
cara, maupun keterangan waktu.
Contoh: Saya
siswa kelas VI di SD Negeri Merdeka. Adik bernyanyi dengan sangat merdu.
10.
Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang
terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih.
1. Jenis
– jenis Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk dikelompokkan 4
jenis:
A.
Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah
kalimat majemuk yang hubungan antara unsur – unsurnya bersifat
setara atau sederajat.
setara atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubang , kata
majemuk setara dibagi 3 macam :
1. Kalimat majemuk penjumlahan, ditandai oleh kata penghubung dan, lalu, lagi.
2. Kalimat majemuk pemilihan ditandai oleh kata penghubung atau
3. Kalimat majemuk pertentangan ditandai oleh kata penghubung tetapi, melainkan.
1. Kalimat majemuk penjumlahan, ditandai oleh kata penghubung dan, lalu, lagi.
2. Kalimat majemuk pemilihan ditandai oleh kata penghubung atau
3. Kalimat majemuk pertentangan ditandai oleh kata penghubung tetapi, melainkan.
B.
Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah
kalimat majemuk setara yang bagian – bagiannya dirapatkan.
Kalimat Majemuk rapatan meliputi berikut ini :
1. kalimat majemuk rapatan Subjek.
2. Kalimat majemuk rapatan predikat.
3. Kalimat majemuk rapatan objek
4. kalimat majemuk rapatan keterangan
Kalimat Majemuk rapatan meliputi berikut ini :
1. kalimat majemuk rapatan Subjek.
2. Kalimat majemuk rapatan predikat.
3. Kalimat majemuk rapatan objek
4. kalimat majemuk rapatan keterangan
C.
Kalimat Majemuk bertingkat
Kalimat Majemuk bertingkat adalah
kalimat yang hubungan antara unsur 0 unsurnya tidak sederajat.
Jenis – jenis Kalimat Majemuk bertingkat :
1. Kalimat majemuk hubungan pengandaian, kata penghubung jika, seandainya, andaikan.
2. Kalimat majemuk hubungan perbandingan, kata penghubunh ibarat, seperti, bagaikan, laksana, daripada.
3. Kalimat majemuk hubungan penyebaban, kata penghubung sebab, karena, oleh karena.
4. Kalimat majemuk hubungan akibat, kata penghubung sehingga, sampai – sampai, maka
5. Kalimat majemuk hubungan cara, kata penghubung dengan
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, kata penghubung bahwa, yaitu
7. Kalimat majemuk hubungan waktu, kata penghubung ketika, sewaktu, semasa
Jenis – jenis Kalimat Majemuk bertingkat :
1. Kalimat majemuk hubungan pengandaian, kata penghubung jika, seandainya, andaikan.
2. Kalimat majemuk hubungan perbandingan, kata penghubunh ibarat, seperti, bagaikan, laksana, daripada.
3. Kalimat majemuk hubungan penyebaban, kata penghubung sebab, karena, oleh karena.
4. Kalimat majemuk hubungan akibat, kata penghubung sehingga, sampai – sampai, maka
5. Kalimat majemuk hubungan cara, kata penghubung dengan
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, kata penghubung bahwa, yaitu
7. Kalimat majemuk hubungan waktu, kata penghubung ketika, sewaktu, semasa
D.
Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah
gabungan antara kalimat campuran, sekurang – kurangnya dibentuk tiga kalimat
tunggal.
0 komentar:
Posting Komentar