Wawancara :
Tanya
jawab dengan maksud memperoleh data untuk keperluan tertentu. Tanya jawab itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara, yakni orang mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, dan yang diwawancara atau narasumber,
yakni orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan.
Wawancara
dapat dikelompokkan berdasarkan perangkat dan teknik pelaksanaannya.
1. Wawancara
secara serta-merta/langsung,
dilakukan secara spontan dan dilakukan dalam situasi yang alamiah. Hubungan
antara pewawancara dengan yang diwawancarai berlangsung secara wajar.
Pertanyaan dan jawaban berjalan sebagaimana layaknya obrolan sehari-hari.
2.
Wawancara dengan petunjuk umum, pewawancara membuat kerangka atau pokok-pokok masalah yang
akan ditanyakan dalam proses wawancara. Penyusunan pokok-pokok itu dilakukan
sebelum wawancara dilangsungkan.
3. Wawancara
dengan menggunakan seperangkat pertanyaan yang telah dibakukan. Urutan, kata-kata, serta cara penyajian pertanyaan untuk
jenis wawancara ini sudah ditetapkan. Pewawancara kemudian membacakan secara
apa adanya atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan.
Tujuan
wawancara, adalah menggali informasi tertentu dari
narasumber. Agar tujuan itu tercapai, kegiatan wawancara harus dilakukan
berdasarkan tahap-tahap wawancara
1)
Tahap Persiapan
Pelaksanaan wawancara harus diawali dengan
perisapan-persiapan di bawah ini:
·
Tentukan tujuan wawancara yang akan
dilaksanakan,
·
Tentukan informasi, keterangan, dan
data yang diperlukan sesuai dengan tujuan wawancara,
·
Pilihlah instansi atau orang-orang
yang akan dijadikan sebagai narasumber yang dapat memberikan informasi,
keterangan, atau data yang diperlukan,
·
Hubungilah narasumber sebelum
wawancara dilaksanakan. Rundingkanlah dengan mereka hal-hal yang berkaitan
dengan teknik pelaksanaan wawancara misalnya mengenai waktu, tempat, dan
sebagainya,
·
Susunlah pokok-pokok pertanyaan yang
akan digunakan dalam pelaksanaan wawancara.
2)
Tahap Pelaksanaan
a.
Tahap Pembukaan
Dalam tahap ini, pewawancara memperkenalkan diri sekaligus
mengemukakan maksud dan tujuan wawancara. Pewawancara hendaknya mengikuti tata
aturandan kesopanan, baik dalam penampilan maupun penggunaan bahasa. Penampilan
hendaknya rapi, bersih, dan enak dipandang. Adapun dalam penggunaan bahasa,
hendaklah ia menggunakan tutur kata yang sopan dan tidak menyinggung perasaan
orang yang diwawancarai.
Supaya proses tanya jawab berlangsung dengan baik, akan
lebih baikapabila pewawancara mengenal lebih jauh mengenai identitas atau
keterangan-keterangan yang berkenaan dengan pribadi narasumber. Penanya harus
mengenal pribadi yang ditanya secara tepat, mulai dari nama, keahlian, sampai
pada pekerjaan atau jabatannya.
b.
Tahap Inti
Ajukanlah pertanyaan secara sistematis. Kemudkakan
pertanyaan itu secara jelas dan singkat. Jumlah pertanyaan hendaknya
disesuaikan dengan situasi dan waktu. Pertanyaan-pertanyaan disampaikan dengan
ramah sehingga dapat menciptakan suasana akrab dengan orang yang diwawancarai.
Selama proses wawancara berlangsung, pewawancara hendaknya
bersikap sebagai pihak yang netral. Artinya, ia tidak memihak pada suatu
konflik pendapat, peristiwa, ataupun konflik-konflik lainnya yang mungkin
dikemukakan narasumber. Pewawancara hendaknya tidak pula mempengaruhi sikap,
pendirian, ataupun emosi-emosi narasumber. Selain itu, pewawancara harus pula
mempunyai kesiapan dan tektik-teknik khusus dalam mengatasi kesulitan-kesulitan
yang mungkin terjadi. Misalnya, jawaban yang dikemukakan narasumber, dan
sebagainya.
Pewawancara hendaknya memiliki kemampuan mendengar yang
akurat. Catatlah data penting yang dikemukakan oleh orang yang diwawancarai.
Apabila perekaman data menggunakan tape recorder hendaknya berdasarkan
persetujuan narasumber terlebih dahulu. Namun demikian, walaupun sudah
menggunakan tape recorder, sebaiknya pewawancara tetap melakukan
pencatatan, yang cukup berupa kata-kata kunci dari pendapat yang dikemukakan
narasumber. Catatan atau kata-kata kunci itu gunanya untuk membantu pewawancara
agar (1) dapat merencanakan pertanyaan baru berikutnya, (2) membantu
pewawancara untuk mencari pokok-pokok penting dalam pita kaset sehingga
mempermudah proses penganalisisannya.
c.
Tahap Penutup
Akhiri kegiatan wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan.
Pewawancara hendaknya menyatakan ucapan terima kasih. Tambahkan pula
pengharapannya agar kedua pihak dapat bertemu lagi pada kesempatan lain.
Tetaplah pelihara hubungan baik dengannya.
Sebelum hasil wawancara itu diolah atau dipublikasikan, sebaiknya
narasumber mengetahui rekaman atau catatan dari pendapat-pendapat yang telah
dikemukakannya itu. Cara ini dapat menghindari kesalahpahaman di samping
memberikan kesempatan kepada narasumber untuk mengoreksi kekeliruan yang
mungkin terjadi dari yang telah dikatakannya.
Menulis
Laporan Wawancara
Wawancara merupakan salah satu tekni pengumpulan informasi.
Karena itu, setelah proses wawancara berlangsung, pewawancara harus menuangkan hasilnya
ke dalam sebuah laporan. Penuangan hasilnya itu perlu dilakukan dengan segera
karena pikiran masih segar dalam mengingat jalannya wawancara.
Menulis laporan merupakan kegiatan terakhir dari proses
wawancara. Laporan wawancara dapat disusun dalam bentuk artikel jurnalistik
seperti yang kita lihat di koran-koran; dapat pula disusun dalam bentuk formal,
yang meliputi tiga bagian-bagian berikut;
Pendahuluan,
yang meliputi:
·
Latar belakang pelaksanaan
wawancara,
·
Tujuan wawancara,
·
Nama instansi atau narasumber yang
diwawancarai,
·
Waktu dan tempat dilaksanakan
wawancara.
Isi, yang meliputi;
·
Informasi tentang berbagai hal
sesuai dengan pokok-pokok masalah yang telah direncanakan,
·
Uraian tentang analisis atau hasil
wawancara.
Penutup; yang meliputi;
·
Kesimpulan
·
Saran-saran
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam penulisan laporan hasil wawancara:
Ø Penulisan hendaknya memperhatikan ejaan dan tata bahasa
baku,
Ø Penulisan hendaknya timelakukan penafsiran yang terlalu jauh
(berlebihan) batas hasil wawancara,
Ø Pilihlah informasi yang penting dan relevan dengan
masalah-masalah yang telah dirumuskan,
Ø Penulis hendaknya memelihara kerahasiaan dan menjaga nama
baik narasumber.
Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika
Proses Wawancara Berlangsung
a. Menyampaikan
pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b. Menanyakan
pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c. Meminta
narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d. Memotong
pembicaraan narasumber.
e. Bersikap lebih
pandai dari narasumber
0 komentar:
Posting Komentar