Wawancara

Jumat, 25 April 2014



 
PENGERTIAN

Wawancara   :          
Tanya jawab dengan maksud memperoleh data untuk keperluan tertentu. Tanya jawab itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara, yakni orang mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan yang diwawancara atau narasumber, yakni orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan.
                          Wawancara dapat dikelompokkan berdasarkan perangkat dan teknik pelaksanaannya.
1.      Wawancara secara serta-merta/langsung, dilakukan secara spontan dan dilakukan dalam situasi yang alamiah. Hubungan antara pewawancara dengan yang diwawancarai berlangsung secara wajar. Pertanyaan dan jawaban berjalan sebagaimana layaknya obrolan sehari-hari.
2.      Wawancara dengan petunjuk umum, pewawancara membuat kerangka atau pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan dalam proses wawancara. Penyusunan pokok-pokok itu dilakukan sebelum wawancara dilangsungkan.
3.      Wawancara dengan menggunakan seperangkat pertanyaan yang telah dibakukan. Urutan, kata-kata, serta cara penyajian pertanyaan untuk jenis wawancara ini sudah ditetapkan. Pewawancara kemudian membacakan secara apa adanya atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan.
Tujuan wawancara,  adalah menggali informasi tertentu dari narasumber. Agar tujuan itu tercapai, kegiatan wawancara harus dilakukan berdasarkan tahap-tahap wawancara
1)   Tahap Persiapan
Pelaksanaan wawancara harus diawali dengan perisapan-persiapan di bawah ini:
·         Tentukan tujuan wawancara yang akan dilaksanakan,
·         Tentukan informasi, keterangan, dan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan wawancara,
·         Pilihlah instansi atau orang-orang yang akan dijadikan sebagai narasumber yang dapat memberikan informasi, keterangan, atau data yang diperlukan,
·         Hubungilah narasumber sebelum wawancara dilaksanakan. Rundingkanlah dengan mereka hal-hal yang berkaitan dengan teknik pelaksanaan wawancara misalnya mengenai waktu, tempat, dan sebagainya,
·         Susunlah pokok-pokok pertanyaan yang akan digunakan dalam pelaksanaan wawancara.

2)      Tahap Pelaksanaan

a.      Tahap Pembukaan
Dalam tahap ini, pewawancara memperkenalkan diri sekaligus mengemukakan maksud dan tujuan wawancara. Pewawancara hendaknya mengikuti tata aturandan kesopanan, baik dalam penampilan maupun penggunaan bahasa. Penampilan hendaknya rapi, bersih, dan enak dipandang. Adapun dalam penggunaan bahasa, hendaklah ia menggunakan tutur kata yang sopan dan tidak menyinggung perasaan orang yang diwawancarai.
Supaya proses tanya jawab berlangsung dengan baik, akan lebih baikapabila pewawancara mengenal lebih jauh mengenai identitas atau keterangan-keterangan yang berkenaan dengan pribadi narasumber. Penanya harus mengenal pribadi yang ditanya secara tepat, mulai dari nama, keahlian, sampai pada pekerjaan atau jabatannya.

b.      Tahap Inti
Ajukanlah pertanyaan secara sistematis. Kemudkakan pertanyaan itu secara jelas dan singkat. Jumlah pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan situasi dan waktu. Pertanyaan-pertanyaan disampaikan dengan ramah sehingga dapat menciptakan suasana akrab dengan orang yang diwawancarai.
Selama proses wawancara berlangsung, pewawancara hendaknya bersikap sebagai pihak yang netral. Artinya, ia tidak memihak pada suatu konflik pendapat, peristiwa, ataupun konflik-konflik lainnya yang mungkin dikemukakan narasumber. Pewawancara hendaknya tidak pula mempengaruhi sikap, pendirian, ataupun emosi-emosi narasumber. Selain itu, pewawancara harus pula mempunyai kesiapan dan tektik-teknik khusus dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi. Misalnya, jawaban yang dikemukakan narasumber, dan sebagainya.
Pewawancara hendaknya memiliki kemampuan mendengar yang akurat. Catatlah data penting yang dikemukakan oleh orang yang diwawancarai. Apabila perekaman data menggunakan tape recorder hendaknya berdasarkan persetujuan narasumber terlebih dahulu. Namun demikian, walaupun sudah menggunakan tape recorder, sebaiknya pewawancara tetap melakukan pencatatan, yang cukup berupa kata-kata kunci dari pendapat yang dikemukakan narasumber. Catatan atau kata-kata kunci itu gunanya untuk membantu pewawancara agar (1) dapat merencanakan pertanyaan baru berikutnya, (2) membantu pewawancara untuk mencari pokok-pokok penting dalam pita kaset sehingga mempermudah proses penganalisisannya.

c.       Tahap Penutup
Akhiri kegiatan wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan. Pewawancara hendaknya menyatakan ucapan terima kasih. Tambahkan pula pengharapannya agar kedua pihak dapat bertemu lagi pada kesempatan lain. Tetaplah pelihara hubungan baik dengannya.
Sebelum hasil wawancara itu diolah atau dipublikasikan, sebaiknya narasumber mengetahui rekaman atau catatan dari pendapat-pendapat yang telah dikemukakannya itu. Cara ini dapat menghindari kesalahpahaman di samping memberikan kesempatan kepada narasumber untuk mengoreksi kekeliruan yang mungkin terjadi dari yang telah dikatakannya.
Menulis Laporan Wawancara
Wawancara merupakan salah satu tekni pengumpulan informasi. Karena itu, setelah proses wawancara berlangsung, pewawancara harus menuangkan hasilnya ke dalam sebuah laporan. Penuangan hasilnya itu perlu dilakukan dengan segera karena pikiran masih segar dalam mengingat jalannya wawancara.
Menulis laporan merupakan kegiatan terakhir dari proses wawancara. Laporan wawancara dapat disusun dalam bentuk artikel jurnalistik seperti yang kita lihat di koran-koran; dapat pula disusun dalam bentuk formal, yang meliputi tiga bagian-bagian berikut;
Pendahuluan, yang meliputi:
·         Latar belakang pelaksanaan wawancara,
·         Tujuan wawancara,
·         Nama instansi atau narasumber yang diwawancarai,
·         Waktu dan tempat dilaksanakan wawancara.

Isi, yang meliputi;
·         Informasi tentang berbagai hal sesuai dengan pokok-pokok masalah yang telah direncanakan,
·         Uraian tentang analisis atau hasil wawancara.

Penutup; yang meliputi;
·         Kesimpulan
·         Saran-saran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan hasil wawancara:
Ø  Penulisan hendaknya memperhatikan ejaan dan tata bahasa baku,
Ø  Penulisan hendaknya timelakukan penafsiran yang terlalu jauh (berlebihan) batas hasil wawancara,
Ø  Pilihlah informasi yang penting dan relevan dengan masalah-masalah yang telah dirumuskan,
Ø  Penulis hendaknya memelihara kerahasiaan dan menjaga nama baik narasumber.
Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara Berlangsung
a.       Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b.      Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c.       Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d.      Memotong pembicaraan narasumber.
e.       Bersikap lebih pandai dari narasumber

0 komentar:

Posting Komentar