KARANGAN
Karangan adalah
bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu
kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran
atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Berdasarkan
tujuannnya, jenis karangan dibagi dalam jenis-jenis berikut ini:
1. Deskripsi
Karangan ini berisi gambaran
mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar,
atau merasakan hal tersebut. Tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau
detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada sentivitas dan
imajinasi pembaca atau pendengar bagaikan mereka ikut melihat, mendengar,
merasakan, atau mengalami langsung objek tersebut (Semi, 2003:41)
Deskripsi bertujuan menyampaikan
sesuatu hal dalam urutan atau rangka ruang dengan maksud untuk menghadirkan di
depan mata angan-angan pembaca segala sesuatu yang dilihat, didengar, dicecap,
diraba, atau dicium oleh pengarang. (Widyamartaya, 1992:9-10)
Menurut Semi (2003:41), deskripsi
ini merupakan ekposisis juga, sehingga ciri umum yang dimiliki oleh ekposisi
pada dasarnya dimiliki pula oleh deskripsi. Lebih lanjut, Semi (2003:41)
mengatakan bahwa ciri-ciri deskripsi yang sekaligus sebagai pembeda
dengan ekposisi adalah sebagai berikut.
- Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.
- Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca.
- Deskripsi disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang menggugah; sedangkan ekposisi gayanya lebih lugas.
- Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar dilihat, dan dirasakan sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia.
- Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang (spartial order)
Jenis Karangan Deskripsi
Secara garis besar ada 2 macam
bentuk karangan deskripsi:
- Deskripsi Ekspositori
Merupakan
karangan yang sangat logis, biasanya merupakan daftar rincian atau halyang
penting-penting saja yang disusun menurut sistem dan urutan-urutan logis objek yang
diamati.
2.
Deskripsi
Impresionatis
Merupakan
karangan yang menggambarkan impresi penulisnya, atau untuk menetralisir
pembacanya. Deskripsi impresionistis ini lebih menekankan impresi atau kesan
penulisnya ketika melakukan observasi atau ketika melakukan impresi tersebut.
2. Narasi
Narasi merupakan karangan kisahan
yang memaparkan terjadinya sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun
peristiwa rekaan. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu
urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu
konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok
sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot
atau alur.
Jenis-jenis narasi
A. Narasi informatif adalah narasi
yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu
peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
B. Narasi ekspositorik adalah narasi
yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu
peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan
data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku
diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam
kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan
eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini
berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada,
tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
C. Narasi objektif adalah narasi
yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat
terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah
melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis,
berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat
objektif.
D. Narasi sugestif adalah narasi
yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat
terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah
melihat.
Narasi dibangun oleh sebuah alur
cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita,
konfiks dan susunan kronologis. Ciri-ciri karangan narasi menurut Atar Semi
(2003:31) adalah sebagaiu berikut:
·
Berupa
cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
·
Kejadian
atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi,
dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
·
Berdasarkan
konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
·
Memiliki
nilai estetika.
·
Menekankan
susunan secara kronologis
3. Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau
penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan
tambahan bagi pembaca.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Menurut A. Chaedar Alwasilah dan
Semmy Suzanna Alwasilah (2005:111) Dalam Pokoknya Menulis eksposisi
merupakan tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik,
atau mengevaluasi sebuah persoalan. Penulis berniat untuk memberi informasi
atau memberi petunjuk kepada pembaca. Di sini eksposisi mengandalkan strategi
pengembangan alinea seperti lewat pemberian contoh, proses, sebab akibat,
klasifiksasi, definisi, analisis, komperasi dan kontras.
Menurut Aceng Hasani (2005: 30)
dalam buku Ikhwal Menulis juga mendefinisikan bahwa eksposisi merupakan
bentuk tulisan yang sering digunakan dalam menyampaikan uraian ilmiah dan tidak
berusaha mempengaruhi pendapat pembaca. Melalui eksposisi pembaca tidak dipaksa
untuk menerima pendapat penulis, setiap pembaca boleh menolak dan menerima apa
yang dikemukakan oleh penulis.
Topik yang diangkat berdasarkan data
faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat
historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa
terjadi, dan sebagainya dengan kata lain, penafsiran objektif suatu topik di
dukung oleh seperangkat fakta.
Menurut Aceng Hasani (2005:31) ciri-ciri
karangan eksposisi sebagai berikut :
1. Penjelasannya bersifat informatif
2. Pembahasan masalahnya bersifat
objektif
3. Penjelasannya disertakan dengan
bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada)
4. Pembahasannya bersifat logis atau
sesuai dengan penalaran
Berdasarkan cara atau metode
penguraiannya, karangan eksposisi dapat dibedakan ke dalam beberapa karangan
eksposisi. Ada beberapa jenis pengembangan dalam paragraf eksposisi;
1. Eksposisi definisi
2. Eksposisi proses
3. Eksposisi klasifikasi
4. Eksposisi ilustrasi (contoh)
5. Eksposisi perbandingan &
pertentangan, dan
6. Eksposisi laporan
4. Argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan
kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti.
Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Ciri Ciri pargaraf argumentasi
merupakan tipe paragraf yang mengutarakan inspirasi, inspirasi, atau pendapat
penulis dengan diikuti bukti serta fakta ( serius berjalan ). Tujuannya merupakan
biar pembaca meyakini bahwa inspirasi, inspirasi, atau pendapat tersebut
merupakan benar serta bisa di buktikan. Itulah sedikit pengertian mengenai
paragraf argumentasi semoga bermanfaat dan dapat dimengerti dengan baik.
Paragraf argumentasi memiliki dua
pola pengembangan, yakni sebagaimana berikut :
- Sebab ke akibat, yakni tipe pola pengembangan paragraf argumentasi yang berawal dari moment yang dikira sebagai pemicu, selanjutnya menuju pada ikhtisar yang berbentuk dampak atau akibat yang disebabkan dari suatu kejadian.
- Akibat ke sebab, ialah paragraf ini di mulai dari menjelaskan satu persoalan yang dikira sebagai akibat selanjutnya bergerak menuju perihal yang dikira sebagai pemicu persoalan.
5. Persuasi
Karangan persuasi adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Pengarang mengharapkan adanya sikap motorik perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Karangan persuasi adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Pengarang mengharapkan adanya sikap motorik perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
0 komentar:
Posting Komentar